3 Fakta Menarik Light Rail Transit di Batam yang Akan Beroperasi 2025

3 Fakta Menarik Light Rail Transit di Batam yang Akan Beroperasi 2025

Penampakan LRT di Kanada. Batam juga merencanakan pengembangan transportasi serupa yang ditargetkan beroperasi pada 2025.

Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam merencanakan pembangunan transportasi masa depan di Kota Batam. Salah satunya adalah pengembangan Light Rail Transit (LRT).

Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan itu merupakan salah satu rencana jangka panjang yang sangat prestisius. "Pengembangan LRT, pengambangan pelabuhan Batuampar dan pembangunan resort budaya patung elang di Sekupang. Itu rencana kami di masa depan," kata Lukita, Selasa (25/9/2018)

LRT merupakan salah satu sistem Kereta Api Penumpang (tipe Kereta Api ringan) yang biasanya beroperasi dikawasan perkotaan yang memiliki konstruksi ringan dan dapat berjalan bersama lalu lintas lain atau dalam lintasan khusus, LRT sering juga disebut dengan tram.

Moda transportasi masal ini merupakan bagian dari Mass Rapid Transit (MRT) dengan cakupan wilayah yang lebih kecil. LRT telah diterapkan di berbagai negara di belahan dunia, di kawasan (Asia Tenggara) sudah ada Singapur dan Filipina yang telah menerapkannya. Di Singapura LRT termasuk dalam bagian SMRT (Singapore Mass Rapid Transit).

Nah bagaimana dengan rencana pengembangan LRT di Batam. Berikut 3 Fakta Menarik Pembangunan LRT di Kota Batam

 

Butuh Investasi Senilai Rp 12,9 triliun

Proyek ini tercatat memiliki dua ruas yang total panjangnya 55,47 kilometer (km). Transportasi massal ini dijadwalkan baru mulai dibangun pada 2023 dengan skema kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU) dan target pengoperasian pada 2025.

Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan dibutuhkan investasi mencapai Rp 91,96 triliun untuk membangun infrastruktur Batam sebelum menjadi KEK. Sementara untuk LRT,  nilai investasi yang dibutuhkan untuk merealisasikannya tercatat sebesar Rp 12,9 triliun.

 

LRT Sepanjang 55 Km

Deputi Perencanaan dan Pengembangan BP Batam Yusmar Anggadinata mengatakan Proyek LRT dengan total panjang 55,47 kilometer (km).

Angga mengatakan LRT Batam akan menghubungkan Batam Centre ke Tanjung Uncang melalui Muka Kuning dan dari Batu Ampar ke Bandara Internasional Hang Nadim.

"Jadi dia akan gitu, dia akan menghubungkan beberapa daerah itu bisa berkembang selain untuk transportasi publik," ujar dia.

 

Beroperasi pada 2025

Mengenai skema pendanaan akan ditempuh melalui Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). Mengutip masterplan Batam, target konstruksi LRT Batam ditargetkan pada 2023 dan target beroperasinya 2025.

Dari total panjang 55,47 km, terdiri dari dua tahap. Ruas pertama Batam Centre-Tanjung Ucang dengan panjang 27,93 km, kereta yang dibutuhkan sebanyak empat rangkaian, dan akan tersedia 19 stasiun.

Ruas kedua Batu Ampar-Bandara Hang Nadim dengan panjang 27,93 km. Dibutuhkan empat rangkaian kereta, dan terdapat 25 stasiun.

 

(fox/ret)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews