Batam - Masyarakat yang melewati Jalan Laksamana Bintan dari arah Simpang Frengki menuju arah Simpang Gelael kaget. Semburan air setinggi 5 meter dari pipa milik ATB, Minggu (23/9/2018) malam.

Tampak semburan air cukup kencang mengarah ke atas. Hal ini membuat pengendara yang melintas berhati-hati.

Salah seorang petugas proyek ATB, Mustajib mengatakan, semburan air ini bukanlah kebocoran pipa, melainkan salah satu program ATB untuk pemeliharaan air bersih di Kota Batam.

“Ini sedang watering (pembuangan air), karena elevasinya di sini rendah makanya airnya nembak ke atas,” ujarnya kepada batamnews.co.id.

Sebelumnya ATB sudah merilis pemberitahuan ini beberapa waktu lalu, bahwa mereka akan melakukan pemeliharaan di beberapa titik. Pemeliharaan berupa pekerjaan penggantian Trafo intake serta Perbaikan Valve DN 600mm di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Duriangkang

Selama pemeliharaan, IPA Duriangkang yang menyuplai air bersih untuk 70 persen warga Batam akan berhenti beroperasi selama pengerjaan berlangsung.

"Pekerjaan pemeliharaan di IPA Duriangkang dilakukan Minggu 23 September 2018, pekerjaan dijadwalkan mulai pukul 21.00 - 02.00 WIB, selama pekerjaan berlangsung suplai dari IPA Duriangkang akan terhenti sementara waktu atau selama pekerjaan berlangsung," ujar Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus, Jumat (21/9/2018) lalu.

Dampak dari pemeliharaan pekerjaan di IPA Duriangkang diantaranya Area Barelang, Kav Lama, Kav Bahagia, Area Sagulung Baru, Area Tanjung Uncang, Area Marina, Kav Senjulung, Kav Danau Indah, Industri Taiwan, Batu Besar, Taman Raya, Area Bandara, Area Batam Center, Area Kabil, Area Punggur, Area Sukajadi, Area Batu Ampar, Area Bengkong dan Sei Panas, Area Nagoya dan Jodoh, Area Seraya, Area Baloi dan sekitarnya

"Pelanggan terdampak bisa mempersiapkan air cadangan sementara itu. Pelanggan yang terdekat dari IPA Duriangkang akan lebih dulu mendapatkan suplai usai pengerjaaan. Secara bertahap akan dilakukan penormalan. Pelanggan yang berada diujung pipa dan berada di elevasi tinggi membutuhkan waktu untuk kembali mendapatkan suplai air," kata Maria.

(*)