Pilpres 2019

Dagelan Nyanyian Politik Potong Bebek Angsa

 Dagelan Nyanyian Politik Potong Bebek Angsa

Fadli Zon

Jakarta - Wakil Ketua DPR yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengubah lirik lagu 'Potong Bebek Angsa' menjadi bernada Pilpres 2019. Penggantian lirik lagu anak-anak itu pun menjadi ramai dibahas.

Lirik lagu tersebut ditulis Fadli Zon dengan huruf kapital di akun twitternya. Dalam liriknya, Fadli menyindir orang yang disebutnya gagal mengurus bangsa.

Lebih jauh, Fadli bahkan menyebut orang gagal itu memaksa ingin jadi pemimpin dua periode. Pemimpin itu disebur Fadli takut digantikan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Gagal urus bangsa, maksa dua kali," kata Fadli di akun twitternya @fadlizon, Rabu (19/9/2018).

Aksi Fadli ini menuai banyak tanggapan. Ada juga yang membalas dengan membuat lirik lagu. Seperti yang dilakukan oleh Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir.

Inas awalnya mengkritik tindakan Fadli itu. Dia menilai Fadli mengajarkan masyarakat untuk melanggar hak cipta.

"DPR adalah lembaga yang bertugas menyusun dan mengawasi pelaksanaan undang-undang, bukankah begitu?" ujar Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir kepada detikcom, Rabu (19/9/2018).

"Lha, ini pimpinan DPR malah ngajarin melanggar UU No 28/2015 tentang Hak Cipta! Edan tenan," sambungnya.

Inas menolak melakukan hal yang sama seperti Fadli, dengan mengubah lirik lagu 'Potong Bebek Angsa'. Alih-alih mengubah lirik, Inas malah menciptakan lagu baru dengan judul 'Gagal Mulu Lu!'.

"Pimpinan Dewan harus kreatif dong. Masa ngejiplak lagu!" ujarnya.

Begini lirik lagu Inas:

Karena gagal 2 kali
Kok pengen 3 kali
Jangan coba ganti Jokowi
Nanti lu kalah lagi
Nanti lu kalah lagi

PSI ikut mengkritik lirik lagu politik 'Potong Bebek Angsa' yang dibuat Fadli Zon. PSI menyebut Fadli sebagai oposisi gagal.

"Nyanyian potong bebek angsa adalah bukti bahwa oposisi hanya bisa menghasilkan tweet yang tak lebih dari nyinyir. Tak bisa memberi data-data bukti kegagalan, hanya suka dengan narasi kosong atau nyinyiran yang memprovokasi. Demokrasi kita akan miskin diskursus jika kemampuan oposisinya hanya begini saja," kata Ketua DPP PSI Tsamara Amany kepada wartawan, Rabu (19/9/2018).

Kalau hanya membuat lagu, Tsamara tak kesulitan membuat lirik tandingan. Namun yang ditantangnya dari oposisi adalah gagasan tentang Indonesia. Berikut ini lirik 'Potong Bebek Angsa' dari Tsamara Amany:

Potong Bebek Angsa
Masak di Kuali
Maksa mimpin bangsa
Modal nyinyir lagi
Gagal Tandingi Bapak Jokowi lalalalalala

Partai Golkar juga menilai lirik bernuansa politis buatan Waketum Gerindra itu tak kreatif.

"Apa tidak ada kreativitas lain selain mengubah lagu orang lain yang dipakai untuk kampanye? Yang kreatif dong," ujar Ketua DPP Golkar yang juga Jubir Timses Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, Rabu (19/9).

Ace pun membuat lirik 'Potong Bebek Angsa' tandingan. Ia menyebut hal itu perkara mudah.

"Kalau cuma menjiplak nada dan mengganti liriknya semua orang juga bisa. Soal itu saya juga bisa," kata dia.

Begini lirik yang ditulis Ace:

Potong bebek angsa
Angsa di kuali
Ada yang terus Nyapres
Sampai beberapa kali
Selalu gagal lagi
Akhirnya tetap Jokowi
Tralala la la la la

Bukan mengkritik, Partai Demokrat menyebut pelesetan 'Potong Bebek Angsa' oleh Waketum Gerindra Fadli Zon sebagai kreativitas. Elite PD Ferdinand Hutahaean punya lirik sendiri.

"Yang dilakukan Fadli Zon itu adalah kreativitas dalam menurunkan dan merendahkan elektabilitas lawan, yaitu Pak Jokowi," sebut Ferdinand, Rabu (19/9/2018).

Lalu, bagaimana lirik 'Potong Bebek Angsa' versi Ferdinand. Ada soal bangsa sekarat di dalamnya.

Berikut ini lirik 'Potong Bebek Angsa' versi Ferdinand:

Potong bebek angsa
Masak di kuali
Bangsa sudah sekarat
Minta dua kali
Soronglah mundur... soronglah mundur... tralalalala lala

Sementara itu, Partai Gerindra menyebut pihak yang mengkritik lagu 'Potong Bebek Angsa' yang dipelesetkan Fadli Zon kurang gaul. Gerindra lalu mengungkit gaya kampanye Donald Trump saat pilpres.

"Kayaknya yang justru nyinyir dan nggak gaul itu mereka. Soal lagu gubahan dalam kampanye pemilu itu biasa," ujar Ketua DPP Gerindra Habiburokhman, Rabu (19/9/2018).

"Bahkan di Amerika, Donald Trump pakai lagu Aerosmith," imbuh dia.

Habiburokhman meminta pihak yang menanggapi lagu Fadli Zon tak membawa perasaan. Pesan itu juga ditujukan ke PSI.

"Jadi daripada PSI baper, baiknya mereka bikin lagu sendiri. Aneh kalau mereka nggak bisa lihat kegagalan Jokowi. Pertumbuhan ekonomi nggak sampai target, dolar meroket, pengangguran masih cukup tinggi adalah fakta yang jadi pengetahuan umum kalau gagal," sebut dia.

Lantas, seperti apa lirik lagu yang diubah Fadli Zon itu?

Begini lirik karya Fadli yang dicuitkan di akun Twitter @fadlizon:

Potong bebek angsa
Masak di kuali
Gagal urus bangsa
Maksa dua kali
Takut diganti
Prabowo-Sandi
Lalalalalala lalalalai

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews