Siswa Korban Persekusi di SPN Dirgantara Trauma

Siswa Korban Persekusi di SPN Dirgantara Trauma

Siswa SPN Dirgantara sedang latihan baris-berbaris. (Foto: Johannes Saragih/Batamnews)

Batam - Siswa SMK Penerbangan SPN Dirgantara Batam, RS yang menjadi korban kekerasan pembina sekolah masih trauma berat. Hal ini terungkap saat KPAI menemui RS.

"Saya sudah temui korban, RS itu, dia masih trauma berat," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti ketika sidak ke SMK Penerbangan SPN Dirgantara Batam, Selasa (18/9/2018).

Ketika dikunjugi, Retno menceritakan kondisi RS trauma berat, takut melihat orang banyak hingga tidak mau keluar rumah. "Trauma cukup berat karena kasus ini," katanya.

Selain itu, korban tidak bisa tidur nyenyak, katika tidur sering kaget dan teriak-teriak. "Itu tanda-tanda trauma berat," katanya.

Retno mengatakan, untuk mengatasi itu, pihaknya sudah meminta keluarga melakukan terapi psikologi dalam waktu cepat. "Lakukan segera termasuk orang tua, bagi keluarga ini berat sekali," katanya. Menurut Retno kasus SMK ini sudah selesai tinggal pengawasan.

Korban dikatakan Retno, masih belum sekolah, karena menunggu surat pindah dari SMK Penerbangan begitu juga dengan lapor dan sertifikat yang masih dipegang sekolah."Besok semua surat akan diberikan sekolah," katanya.

RS merupakan korban kekerasan oleh pembina SMK Penerbangan SPN Dirgantara Batam. Ia sempat diborgol dan ditangkap di bandara karena diduga melakukan pencurian ketika PKL.

Sampai saat ini oknum pembina yang merupakan anggota Polresta Barelang sedang menjalani pemeriksaan oleh propam.

(tan)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews