Badai Florence Hantam California, Kecepatan Angin Capai 110 Km/Jam

Badai Florence Hantam California, Kecepatan Angin Capai 110 Km/Jam

Sebuah rumah di North Carolina tertimpa pohon yang tumbang akibat badai Florence. (Foto: Reuters/BBC Indonesia)

California - Badai Florence menghamtam pesisir timur Amerika Serikat, Sabtu (15/9/2018). Badai mematikan ini menyebabkan lima orang tewas dan memtus aliran listrik ratusan ribu rumah.

Cuaca buruk itu telah diturunkan dari badai hurricane ke badai tropis, tetapi badan ramalan cuaca masih memperingatkan munculnya badai yang mengancam jiwa.

Angin hingga 70mph (110km / jam) juga diperkirakan selama beberapa hari karena sistem cuaca perlahan-lahan bergerak.

Peringatan evakuasi telah diberikan untuk 1,7 juta orang di daerah tersebut.

Badai itu awalnya mendarat di Wrightsville Beach, North Carolina, pada Jumat pagi sebagai badai kategori satu.

Petugas berwenang AS mengatakan badai itu tetap sangat berbahaya karena risiko yang ditimbulkan dari bencana banjir.

Badan ramalan cuaca mengatakan munculnya badai, bersama dengan hujan hingga satu meter selama beberapa hari ke depan, dapat menimbulkan bencana.

Terlihat gelombang setinggi tiga meter di beberapa tempat di North Carolina.

Gubernur Cooper mengatakan, badai itu kemungkinan akan "terus menghantam seluruh negara bagian itu selama berhari-hari".

Badan ramalan cuaca mengatakan badai itu sekarang bergerak ke timur Carolina Selatan, dengan kekuatan 3mph.

Badai itu diprediksi akan membuang 18 triliun galon air hujan di daratan AS, seperti isi twit ahli meteorologi Ryan Maue.

Hampir 800.000 orang dilaporkan tanpa listrik di North Carolina, dan pihak berwenang telah memperingatkan bahwa untuk memulihkan listrik bisa membutuhkan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.

Lebih dari 20.000 penduduk telah mengungsi ke tempat penampungan darurat North Carolina, dan pihak berwenang meminta mereka yang masih di jalur badai untuk tetap di tempat.

Di Jacksonville, North Carolina, para petugas menyelamatkan lebih dari 60 orang dalam semalam dari sebuah hotel yang ambruk karena badai.

Sebagian tempat di New Bern, North Carolina, yang dihuni oleh 30.000 orang, terendam air setinggi tiga meter pada hari Jumat.

Setidaknya 200 orang di kota tepi sungai itu harus ditarik ke tempat aman oleh pihak berwenang.

Penduduk setempat Peggy Perry mengatakan kepada CNN bahwa dia "terjebak di loteng" bersama dengan tiga anggota keluarganya.

"Dalam hitungan detik, rumah saya banjir hingga ke pinggang, dan sekarang ke dada," tambahnya.

Para petugas telah memperingatkan orang-orang agar tidak memasuki loteng, agar terhindar dari tenggelam, kecuali mereka memiliki akses ke atap.

Gedung Putih mengatakan pada hari Jumat bahwa Presiden Donald Trump akan berkunjung ke wilayah tersebut minggu depan kecuali jika perjalanannya akan mengganggu upaya pembersihan dan penyelamatan.

(*)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews