Alami Stroke, Mat Solar Langsung Bisa Jalan Usai Diterapi Komandan Kodim

Alami Stroke, Mat Solar Langsung Bisa Jalan Usai Diterapi Komandan Kodim

Mat Solar saat menjalani terapi (Foto: Liputan6.com)

Batam - Lama tak terdengar kabarnya, aktor Mat Solar ternyata menderita penyakit stroke. Kabar tersebut terkuak setelah Mat Solar muncul dalam sebuah video yang viral di media sosial dan diunggah di sebuah situs berbagi video. Dalam video itu, Mat Solar tampak tengah menjalani terapi dibantu seseorang berseragam TNI AD.

Setelah diusut pria berseragam hijau dalam video tersebut ternyata Komandan Koramil 2101/Sukaraja, Kabupaten Bogor, Kapten (Inf) Tatang Taryono. Seperti dikutip dari Health-Liputan6.com, Tatang menceritakan pertemuannya dengan Mat Solar sekitar 1,5 bulan lalu.

"Beliau datang sore hari, tapi saya tolak. 'Pak, mohon maaf hari ini tutup karena saya masih dinas. Kalau jam dinas saya tidak bisa membantu pasien. Karena tugas pokok saya harus dilaksanakan'. Nah, pada hari Sabtu dia datang," tutur Tatang.

Ketika Mat Solar datang kembali, pria yang pernah bermain Tukang Bubur Naik Haji tersebut menggunakan kursi roda. Stroke membuat pria yang terkenal dengan perannya di Bajuri dalam Bajaj Bajuri tidak bisa menggerakan tangan dan kaki kiri.

"Kemudian saya terapi, sekitar 15 menit, saya terapi dengan daya kejut sehingga saraf-sarafnya dihidupkan kembali dan aliran darah dilancarkan kembali," cerita Tatang saat dihubungi pada Kamis (13/9/2018).

"Kemudian sedikit-sedikit ia bisa berjalan," lanjutnya.

Kunci utama terapi Tatang

Terapi yang Tatang lakukan kepada pasien stroke seperti Mat Solar menggunakan daya kejut listrik. Untuk memberikan terapi itu, ia memerlukan dua benda yakni kabel dan lempengan.

"Lalu, diberi terapi di kepala, leher, dan kaki, supaya lancar peredaran darahnya," katanya.

Namun, Tatang menegaskan bahwa kunci utama keberhasilan terapi yang ia lakukan adalah doa.

"Yang penting adalah doa dulu. itu kan yang terpenting memohon kepada Allah yang menciptakan kemudian menggunakan ilmiah, ya daya kejut itu," kata pria yang aktif memberikan terapi sejak tiga tahun lalu itu.

Pada umumnya, untuk membantu keberhasilan terapi perlu dilakukan sebanyak tiga kali. "Namun, alhamdulillah, pada saat itu dia datang sekali sudah bisa (berjalan)," tutup Tatang.

(snw)

 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews