Inilah Deretan Penyumbang Inflasi Triwulan II 2018 di Kepri

Inilah Deretan Penyumbang Inflasi Triwulan II 2018 di Kepri

Aktivitas di Pasar Pagi, Jodoh. Komoditas Sayur mayur masih jadi penyumbang inflasi di Kepri. (Foto: Johannes/batamnews)

Batam - Tekanan inflasi Kepri mengalami pelemahan pada triwulan II-2018. Inflasi triwulan II sebesar 4,06% (yoy), lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya dengan inflasi sebesar 5,05% (yoy).

Inflasi kelompok inti dipicu oleh kenaikan upah tukang bukan mandor, biaya sekolah dasar serta akademi/perguruan tinggi. Hal ini disebabkan pola musiman menjelang tahun ajaran baru.

Sementara, inflasi volatile foods didorong oleh kenaikan harga daging ayam ras. 

“Kenaikan kedua bayam dan kacang panjang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan kegagalan panen dan pada akhirnya berdampak pada turunnya jumlah pasokan,” ujar Kepala perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepri, Gusti Raizal Eka Putra, Kamis (30/8/2018).

Sementara itu, beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan harga daging ayam ras antara lain karena peningkatan harga pakan, pelarangan penggunaan Antibiotic Growth Promotor (AGP) yang menyebabkan masa panen menjadi lebih panjang dari 30 hari menjadi 35 hari serta pasokan Days of Chick (DOC) yang turun sekitar 30%.

Kelompok administered prices mengalami deflasi terutama akibat penurunan tarif angkutan udara. Penurunan tarif angkutan udara merupakan pola musiman setelah berlalunya perayaan Hari Raya Idul Fitri dimana harga kembali normal.

Sementara inflasi kelompok administered prices dipicu oleh tarif listrik dan rokok putih. Memasuki Juli 2018, Kepri mencatatkan inflasi 0,27% (mtm) atau secara tahunan terjadi inflasi 4,38% (yoy).

Inflasi Kepri tahun kalender (Januari – Juli) tercatat sebesar 2,34% (ytd). Andil terbesar inflasi Juli bersumber dari kelompok volatile foods seperti bayam, kacang panjang dan daging ayam ras.

Gusti menjelaskan bahwa kondisi inflasi Kepri pada kwartal saat ini sudah membaik sebesar 4,06 persen, dibandingkan dengan kwartal pertama yang tercatat 5,5 persen. 

“Inflasi Kepri masih kisaran target nasional, sehingga masih dalam kondisi baik. Sehingga kondisi ini harus diperhatikan agar tidak mengganggu investasi,” kata dia.

(ret)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews