Investasi Sumbang Tren Positif Pertumbuhan Ekonomi Kepri

Investasi Sumbang Tren Positif Pertumbuhan Ekonomi Kepri

Batam - Pertumbuhan ekonomi triwulan II Kepri tumbuh positif sebesar 4,51% (yoy), lebih tinggi dibanding pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 4,47% (yoy). Namun masih lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh 5,27% (yoy). 

Tren positif ini dipengaruhi oleh perbaikan kinerja investasi yang tumbuh 7,68 % (yoy) dari sisi pengeluaran. Didorong oleh kinerja investasi bangunan yang tumbuh sebesar 6,58% (yoy) dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 6,05% (yoy) dan non bangunan tumbuh sebesar 10,64% (yoy), naik cukup signifikan dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 7,65% (yoy). 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepri, Gusti Raizal mengatakan optimisme investasi terlihat dari perbaikan kinerja Penanaman Modal Asing (PMA) dari terkontraksi - 30,5% (yoy) pada triwulan I 2018 membaik menjadi kontraksi -19,11% (yoy) pada triwulan II 2018.

"Dari sisi Investasi paling besar memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi, hal ini sebaiknya dipertahankan kalau bisa sampai double digit," ujar Gusti di Aston Hotel Batam, Kamis (30/8/2018). 

Hal ini membuktikan suasana di Kepri kondusif, Mal Pelayanan Publik juga ikut membantu dari segi perizinan. Kemudian pengembangan kawasan seperti di Pulau Asam, Galang Batam dan Tanjung Sauh juga sebaiknya dipercepat untuk membantu perekonomian. 

"Akan tetapi yang perlu dipertimbangkan adalah pertumbuhan investasi ini sebaiknya stabil, jangan terlalu tinggi kenaikannya seperti terjadi di kwartal II 2016 naik signifikan namun terjun jauh ke bawah di kwartal II 2017," jelasnya. 

Selain dari sisi investasi, pertumbuhan ekonomi dipengaruhi Konsumsi pemerintah yang tumbuh 16,95% (yoy) terutama didorong oleh pemberian Tunjangan Hari Raya (THR). 

Sementara itu, konsumsi rumah tangga tumbuh melambat namun masih mencatatkan pertumbuhan positif 5,68% (yoy) ditopang oleh peningkatan kebutuhan konsumsi selama bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

Kemudian dari Net ekspor terjadi pernaikan kinerja yang ditopang oleh kinerja ekspor luar negeri mencatatkan pertumbuhan sebesar 17,56 % (yoy). Kinerja ini didorong oleh ekspor migas yang bersumber dari produk besi dan baja serta produk olahan CPO yang masing tumbuh 232,27% (yoy) dan 10,01% (yoy).

"Net ekpsor kita masih kuat disumbangkan ekpsor luar negeri. Kemudian ekspor elektronik dan galangan masih mengalami perlambatan, walaupun sudah menggiat," katanya. 

Lalu untuk Impor luar negeri triwulan II 2018 tumbuh 23,12% (yoy), lebih tinggi dari triwulan lalu yang tercatat tumbuh 12,25% (yoy), didorong oleh impor migas maupun non migas.

Sedangkan dari sisi lapangan usaha dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi bersumber dari perbaikan kinerja sektor konstruksi dan perdagangan. 

Sektor kontruksi tumbuh 9,43% (yoy) lebih tinggi dibanding triwulan lalu sebesar 5,08% (yoy) ditopang oleh proyek pembangunan baik oleh swasta maupun pemerintah. 

Sektor perdagangan tumbuh 6,56% (yoy), naik dibandingkan triwulan lalu 5,84% (yoy). Peningkatan sektor perdagangan diperkirakan sebagai dampak dari peningkatan permintaan pada Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. 

Sementara itu, sektor industri pengolahan mengalami perlambatan. Sektor industri tumbuh 3,77% (yoy) lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya 4,43% (yoy). Cuti bersama yang cukup panjang dalam rangka Hari Raya Idul Fitri berkontribusi terhadap perlambatan sektor industri pengolahan. 

Sektor pertambangan kembali mengalami kontraksi terutama karena meningkatnya kontraksi lifting gas menjadi sebesar 39,72% (yoy) dibandingkan triwulan lalu yang terkontraksi 14,29% (yoy) . 

(ret)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews