Maling Bobol Markas Polisi, 42 Senapan Dicuri dan Diganti Mainan

Maling Bobol Markas Polisi, 42 Senapan Dicuri dan Diganti Mainan

Ilustrasi

Asuncion - Aksi maling ini memang terbilang nekat. Mereka membobol markas polisi di Paraguay lalu menggondol 42 senapan dan menggantinya dengan senjata mainan.

Pembobolan markas besar Departemen Pertahanan dan Amunisi Polisi Nasional (Department of Armaments and Munitions of the National Police) di Kilometer 21 of Route 1 Mcal, Capiata, Paraguay terjadi Jumat (24/8/2018) lalu.

Menurut laporan polisi, penyelidikan telah dilakukan sejak Selasa, 28 Agustus. Mereka mengatakan, senapan tipe FN FAL asal Brasil, telah diganti dengan replika plastik dan kayu.

Kepala Department of Armaments and Munitions of the National Police, Benjamin Segovia, mengungkapkan bahwa ketika petugas sedang mengecek gudang senjata, mereka menemukan kejanggalan dan perbedaan pada detail senpi yang tercantum dalam daftar.

Petugas lalu meminta bantuan dari teknisi kepolisian. Setelah diperiksa ulang oleh Direktorat urusan Alat (Directorate of War Material), pihak ini menyimpulkan bahwa senjata asli telah dicuri dan diganti dengan mainan. Demikian seperti dikutip dari Gizmodo, Rabu (29/8/2018).

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Paraguay Juan Ernesto Villamayor menegaskan bahwa kasus itu adalah "tindakan kriminal yang sangat serius."

Sedangkan menurut laporan NPR, selain 42 senjata FN FAL, pencuri juga menggasak 90 pistol.

Menurut BBC, jual-beli senapan api di pasar gelap di Paraguay sedang marak terjadi, bahkan sudah berjalan lebih dari satu tahun yang lalu.

Para pemasok senjata api ilegal menjualnya hingga 10.000 dolar Amerika Serikat (Rp 146,4 juta). Sedangkan para pelaku yang membobol mabes Department of Armaments and Munitions of the National Police diyakini telah menylundupkan hasil curian ke Argentina dan Brasil.

Sebuah laporan yang dikeluarkan pada awal tahun ini menyebut, Paraguay dan Amerika Serikat adalah dua sumber terbesar penyedia senjata asing ilegal bagi Brasil.

Petugas yang bertanggung jawab atas fasilitas tempat senjata disimpan pertama kali bertugas pada bulan Januari, dan menurut ABC Color, dia mengakui bahwa dia tidak secara pribadi meninjau daftar inventaris yang diajukan kepadanya oleh bawahan. Dia kini telah dibebaskan dari tugas.

(*)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews