Batam - Menjadi pembawa baki saat upacara detik-detik proklamasi menjadi dambaan para paskibraka di kalangan pelajar perempuan. Tak terkecuali bagi Jasmine Nandini, siswi SMA Negeri 20 Batam.

Jasmine terpiilih menjadi pembawa baki saat upacara detik-detik proklamasi di Dataran Engku Putri, Batam, Jumat (17/8/2018). 

Pelajar ini tidak menyangka dapat terpilih menjadi pembawa baki, karena ia berpikiran hanya bisa masuk pasukan 8 (delapan). 

“Sudah masuk pasukan 8 saja saya sudah sangat bersyukur, tapi saya sangat bersyukur bisa menjadi pembawa baki,” ujar Jasmine usai upacara. 

Dirinya terpilih menjadi pembawa baki beberapa hari sebelum pelaksana upacara detik-detik proklamasi.

“Siapa saja bisa menjadi pembawa baki, jadi kami terus berlatih,” ujarnya sambil tersenyum.

Jasmine merupakan keturunan India, ayahnya Jagindar Sigh menikah dengan ibunya Roslinda yang berkewarganegaraan Indonesia.Sehingga patut ia memiliki kulit yang hitam manis dan hidung mancung. 

Selama 20 hari menjalani masa karantina, banyak hal yang ia dapat. Kebersamaan dengan anggota paskibraka lain membuat hal yang tak terlupakan. Ditambah lagi ia juga dilatih untuk mandiri. 

“Terasa sekali sewaktu karantina, semuanya serba harus sendiri, latihan fisik dan mental,” katanya.

Pelajar yang berumur 16 tahun ini bercita-cita menjadi seorang diploma, makanya ia ingin kuliah mengambil jurusan Hubungan Internasional. Saat ini ia mengenyam pendidikan di SMA Negeri 20 Batam.

“Karena itu saya suka berbicara menggunakan bahasa Inggris, supaya nanti bisa jadi diploma,” katanya.

(ret)