Batam - Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto naik pitam saat Sidang Paripurna dengan agenda membahas Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Bea Gerbang, Kamis (16/8/2018). 

Politikus PDI Perjuangan itu merasa tersinggung dengan ucapan dari anggota DPRD Batam, Uba Ingan Sigalingging yang menyebutkan bahwa pembahasan Ranperda Bea Gerbang ini harus terbuka atau terang-terangan. 

"Izin pimpinan, sudah masing-masing fraksi dibahas, bahas terang-terangan, ini menyangkut kepentingan kita semua, jangan ada di bawah meja atau di bawah bantal," ujar Uba saat menyampaikan pandangan di sela-sela Sidang Paripuna. 

Mendengar hal itu, Nuryanto langsung menyampaikan kekesalannya. Ia merasa tersinggung dengan penggunaan bahasa yang digunakan Uba. Menurutnya tidak masalah dengan perbedaan pendapat. 

"Jangan sembarang ngomong, saya tidak pernah menipu saudara, ini bukan kemauan pimpinan, saya berani bertaruh jujur, silahkan tak sepakat tapi kata bantal itu harus dipertanggungjawabkan," ujar Nuryanto sambil memukul meja. 

Ia juga menyampaikan bahwa yang dilakukan pada sidang paripurna tersebut sudah sesuai dengan tata tertib (tatib). 

"Semua dilakukan dengan tahapan transparan, jangan mempermalukan lembaga lah," katanya. 

Suasana Sidang Paripurna tersebut sempat tegang namun kemudian beberapa anggota DPRD Batam yang lain menimpali dan menyampaikan pendapat atas ranperda tersebut. 

"Beliau (Uba) hanya menyampaikan pendapatnya, tidak mewakili lembaga," ujar Ucok Tambusai. 

Agenda Sidang Paripurna tersebut mendengarkan tanggapan Wali Kota Batam yang diwakili Wakil Wali Kota Batam tentang penolakan DPRD Batam atas Ranperda Bea Gerbang. 

Namun karena tidak mendapat titik temu, sidang parpurna diskorsing selama 10 menit. Dari pantauan Batamnews, Uba kemudian dipanggil Nuryanto ke depan meja pimpinan sidang. Terlihat keduanya berbicara sebentar kemudian bersalaman sambil tersenyum.

(ret)