Jokowi Stop 500 Komoditi Impor

Jokowi Stop 500 Komoditi Impor

ilustrasi (foto: carikerja.id)

Jakarta - Untuk memperbaiki transaksi berjalan yang masih defisit, Presiden Joko Widodo akan menyetop impor 500 komoditas Indonesia.

Hal itu telah ditetapkan dalam rapat terbatas, dengan komoditi yang dibatasi antara lain konsumsi, barang modal, dan bahan baku.

Sampai saat ini, defisit transaksi berjalan (CAD) sekitar 3% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa 500 komoditas yang akan disetop impornya antara lain seperti produk kertas dan kayu, karet dan plastik, serta minyak kelapa sawit.

"Sudah dieksplisit disebutkan, komoditas yang disebutkan komoditas yang memiliki subtitusi di dalam negeri, karena ini akan berpengaruh kepada produksi manufakturing kita," kata Kepala BPS Suhariyanto di kantor BPS pusat, Jakarta, Rabu (15/8/2018).

Pria yang akrab disapa Kecuk ini menyebutkan, evaluasi 500 komoditas impor ini pun belum tentu disetop secara keseluruhan, diutamakan kepada kepada produk yang sama namun diproduksi di tanah air.

Sehingga, kata Kecuk, dalam mengidentifikasi 500 komoditas impor ini akan dilakukan oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC).

"Kita perlu identifikasi mana saja yang kandungan lokalnya tinggi. Misalnya kelapa minyak sawit, kandungan lokal tinggi, produk kertas dan kayu, lalu karet plastik," ujar dia.

Selain itu, kata Kecuk, langkah pemerintah untuk memperbaiki transaksi berjalan dengan meningkatkan ekspor dengan memberikan insentif kepada industri yang berorientasi ekspor.

(*)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews