Ohio - Katie Stubblefield adalah wanita termuda yang mendapatkan tranplantasi wajah di Amerika Serikat. Wanita 21 tahun itu kehilangan tengkorak wajahnya karena tindakan nekatnya.

Katie mengatakan bahwa dia menembakkan dirinya sendiri dengan pistol 308-caliber di kamar mandi rumahnya di Mississippi. Pada saat itu, ketika usianya 18 tahun, Katie mengaku merasa kalut setelah menemukan fakta bahwa kekasihnya mengirim pesan singkat pada wanita lain.

Sang kakak, Robert yang menemukan keadaan memilukan Katie. "Wajahnya hilang," begitu kata Robert mengenang kejadian tiga tahun lalu kepada National Geographic.

Katie Stubblefield bersama orangtuanya Foto: dok. National Geografic

Aksi bunuh diri Katie gagal. Ia mengalami kritis dengan kehilangan kening, hidung dan mulut. "Saya tidak berpikir akan melakukan hal tersebut sebelumnya. Aku sangat merasa bersalah dan menyakiti keluargaku. Aku merasa sangat buruk," ucap Katie.

Katie disarankan untuk melakukan transplantasi. Selama perjalan Katie menemukan tengkorak yang cocok untuk wajahnya, National Geographic mengikuti perjalanan Katie selama tiga tahun ini.

(Kiri) Katie Stubblefield sebelum tranplantasi wajah dan sesudah Foto: dok. National Geografic

Katie pun kini telah menjalani tranplantasi wajah selama 31 jam. Kisah pilu hingga memiliki harapan baru diceritakan Katie secara lengkap di National Geographic edisi September dengan judul 'Th Story of Face'.

Katie mendapatkan donor wajah dari Andrea Schneider, wanita 31 tahun yang sudah meninggal. Nenek Andrea, Sandra membuat keputusan mendonorkan wajah Andrea.

Operasi cangkok organ wajah tersebut dilakukan di Cleveland Clinic di Ohio, AS pada Mei silam dan dibayar oleh Departemen Pertahanan AS. Prosesnya tidak mudah, tak sekadar memindahkan organ satu ke lainnya.

Katie Stubblefield sesaat setelah tranplantasi wajah Foto: dok. National Geografic

Ahli bedah plastik melakukan gambar 3D untuk merekonstruksi 90% rahang dengan menggunakan bentuk rahang kakak Katie, Olivia McCay. Operasi tersebut pun dilakukan dengan 11 ahli bedah.

"Aku bisa memegang wajahku sekarang dan aku merasa sangat bahagia," ujar Katie.

Kini, Katie mengaku optimis dengan masa depannya. Dia akan mengambil kuliah online dan ingin berkarier di dunia konseling psikologi untuk membantu orang-orang yang ingin bunuh diri dan mengatasinya.

(*)