Kiatwansyah Terlihat Kamis Siang di Batam, Jumat Pagi Hilang di Papua

Kiatwansyah Terlihat Kamis Siang di Batam, Jumat Pagi Hilang di Papua

Kiatwansyah, Ketua Yayasan GICI Business Batam (Foto: Batamnnews)

Batam - Hilangnya Kiatwansyah, Ketua Yayasan Pendidikan GICI Batam, masih misteri. Jasad hingga kini belum ditemukan di pantai Pulau Mansinan, Manokwari, Papua Barat, tempat ia wisata menyelam.

Kiatwansyah hilang setelah berenang bersama rombongan penyelam lainnya. Belum diketahui apakah Kiatwansyah tenggelam atau menghilang.

Sejumlah orang yang mengenali Kiatwansyah juga mengaku cukup kaget dengan hilangnya Kiatwansyah.

Pasalnya Kiatwansyah pada Kamis siang masih terlihat berada di Batam. Namun pada hari Jumat pagi muncul berita menyatakan pria 42 tahun itu hilang.

"Dia masih terlihat pada Kamis siang di sebuah restoran di Batam, bersama tiga temannya, pada Kamis siang, tidak mungkin secepat itu bisa sampai di Manokwari," ujar seorang sumber seolah tak percaya mendengar kabar tersebut.

Penerbangan ke Papua Barat tidaklah singkat. "Penerbangan langsung sekitar pukul 12 malam, tibanya jam 4, kalau di Papua jam 6," ujar dia.

Jadi sulit rasanya, seseorang bisa langsung beraktivitas pagi hari menyelam. "Apa tidak ke hotel dulu?" ujarnya.

Kendati demikian, ia mengenal Kiatwansyah sebagai sosok muda yang cerdas dan suka tantangan.

Penelusuran batamnews.co.id, tiket pesawat langsung ke Manokwari dari Batam pukul 23.45 WIB menggunakan Batik Air. Harga tiket mencapai Rp 2,2 juta.

Waktu tempuh mencapai 4 jam 30 menit. Ada beberapa penerbangan ke Manokwari namun satu hingga dua kali transit.

Pencarian masih nihil

Tim SAR gabungan Papua Manokwari hingga hari ini masih menyisir mencari jasad Kiatwansyah, Ketua Yayasan Pendidikan GICI di Pulau Mansinan, Manokwari, Papua Barat.

Dari informasi yang didapatkan batamnews.co.id melalui Humas Badan SAR Khairul, Pulau Mansinam sendiri memang ada beberapa objek wisata termasuk wisata diving di wreck ship.

"Pulau Mansinam sendiri memang ada beberapa objek wisata termasuk wisata diving di wreck ship," ujar Khairul.

Ia juga menambahkan, lokasi ini banyak didatangi tamu lokal maupun asing untuk melakukan diving.

"Jadi biasaya tamu lokal maupun asing kalau berkunjung untuk diving di lokasi ini," ujar Khairul.

Khairul menuturkan, kejadian tenggelamnya para penyelam baru pertama kali dan hari ini merupakan pencarian lanjutan dengan menurunkan rigit dan perahu karet serta para penyelam

"Kejadian tenggelamnya para penyelam baru pertama kali dan hari ini merupakan pencarian lanjutan dengan menurunkan rigit dan perahu karet serta para penyelam," ucapnya.

Selain itu, menurut informasi, perairan tempat menyelam Kiatwansyah tersebut termasuk dangkal. Biasanya di sana tempat orang melakukan diving dan melihat karang.

(snw)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews