PKS Buru Peretas Jenderal Kardus

PKS Buru Peretas Jenderal Kardus

Prabowo Subianto (Foto: Batamnews)

Jakarta - Situs pks.id diretas hacker. Tampilan muka situs itu pun berubah. Intinya berisi tulisan "Jenderal Kardus". Ini merujuk kepada ucapan petinggi Demokrat soal Prabowo yang disebut "Jendera Kardus".

Ketua DPP PKS Ledia Hanifa Amaliah pun berang dan meminta kasus ini diusut. Peretas deface pks.id itu mengaku bernama @kakekdetektif.

"Kita lihat saja bagaimana perkembangannya. Siapapun juga [peretasnya] akan dilakukan proses jika memang harus diproses," ucapnya, seperti diberitakan CNNIndonesia.com, Kamis (9/8).

Saat ditanya soal keterkaitannya dengan isu mahar dari calon wakil presiden (cawapres) di kubu Prabowo Subianto, Ledia mengaku belum mendapat informasi soal itu.

"Wallahu a'lam bishsawab [hanya Allah yang mengetahui]. Soal ada statement dipakai di situ, yang sebelumnya diberitakan, bukan yang harus sampai hal-hal gini, enggak usah sampai kemudian melakukan upaya-upaya ini," tuturnya.

Diketahui, isu mahar bagi kursi cawapres Prabowo mencuat saat Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief menyebut kader Partai Gerindra Sandiaga Uno sudah memberikan masing-masing Rp500 miliar kepada PKS dan PAN untuk mengunci posisi cawapres.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pun disebut sebagai 'Jenderal Kardus' karena disebut lebih mementingkan fulus.

Direktur Pencapresan PKS Suhud Aliyuddin sudah membantah kabar itu dan menantang Partai Demokrat untuk membuktikannya.

Ledia melanjutkan bahwa pihaknya saat ini tengah memperbaiki laman tersebut. 

"Sedang menyelesaikan persoalan itu, lagi diproses perbaiki," ucapnya.

Terlepas dari itu, Ledia mengaku isi tampilan laman pks.id hasil peretasan itu tak ada hubungannya dengan pihak PKS.

"Ini kan sebetulnya, mestinya enggak ada hubungannya dengan berbagai hal yang diberitakan itu," tandas dia.

Sebelumnya, situs pks.id diretas yang menghasilkan perubahan tampilan. Isinya, pernyataan tentang Prabowo, 'Jenderal Kardus', dan isu tragedi 1998.

(snw)

 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews