Ngabalin: PAN Pengkhianat

Ngabalin: PAN Pengkhianat

Ali Mochtar Ngabalin (Foto: Istimewa)

Jakarta - Ali Mochtar Ngabalin menyebut PAN pengkhianat. Alasannya, PAN disebut mau jatah menteri tapi tak mau saat disuruh bicara tentang kepentingan bangsa.

"(Kursi) menterinya mau, tapi giliran disuruh baik-baik bicara tentang kepentingan bangsa dan negara, tidak mau. Itu namanya penghianat. Partai Amanat Nasional," kata Ngabalin saat menjadi pembicara dalam sebuah diskusi di Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, Sabtu (28/7/2018).

Ngabalin, yang menjabat sebagai Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV KSP, menuturkan dia tak gentar jika pernyataannya memancing reaksi. Dia akan menghadapi pihak-pihak yang keberatan dengan pernyataannya.

"Cuma Ali Mochtar yang bilang, saya tidak akan gentar selangkah pun menghadapimu dimana pun berada. Saya tidak pernah bercanda," ujar Ngabalin seperti dikutip detikcom.

Hal itu disampaikan Ngabalin di depan para pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hadir pada acara diskusi tersebut. Para hadirin pun bersorak dan bertepuk tangan mendengar hal itu.

Ngabalin juga memuji Jokowi yang menurutnya sosok pemimpin yang kerja nyata. Meskipun utang Indonesia bertambah, Ngabalin menuturkan itu untuk membangun infrastruktur Indonesia.

"Tidak ada satu orang pun pemimpin di republik ini yang memiliki kekuasaan pemerintahan, yang tidak melakukan utang terhadap luar negeri. Karena utang itu diperlukan untuk membayar bunga-bunga dan segala macam," ucap Ngabalin.

"Dengar baik-baik, Joko Widodo menerima tampung kepemimpinan Presiden RI kemarin, utang negara kita itu 2.700 triliun, hati-hati. Dan per Juni kemarin, utang republik kita ini sekitar Rp 4.227 triliun dan Mei kemarin turun menjadi Rp 4.167 triliun," sambung dia.

Infrastruktur yang dimaksud Ngabalin adalah MRT, jalan tol dan pembangunan di wilayah timur Indonesia.

"Apa yang mau saya bilang? Joko Widodo melakukan utang luar negeri, APBN kita memang tidak mampu tapi utang-utang itu dipakai, nyata, jelas di depan saudara-saudara. Kalau hari ini ada macet sedikit, bersabarlah dengan penuh keikhlasan karena Joko Widodo sedang membangun MRT untuk masa depan kita," tutur dia.

"Hari ini Jokowi membangun tol di seluruh wilayah Indonesia. Kalau hanya untuk promosi, citra, untuk apa Joko Widodo datang ke Papua? Tapi dia ingin menunjukan kepada seluruh rakyat Indonesia, bahwa hak-hak rakyat Papua yang selama ini tidak pernah dimunculkan dan selama ini mereka tidak dapatkan haknya, hari ini Joko Widodo melakukan kesetaraan," imbuh Ngabalin.

Kesetaraan itu menurut Ngabalin nampak dari harga bahan bakar minyak (BBM) dan material bangunan di Papua. Dia menyebut harga-harga barang tersebut sekarang sama dengan di Pulau Jawa. 

(snw)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews