Tangisan Suami dan Ibu Kandung Melepas Kepergian Brigadir Maria Magdalena

Tangisan Suami dan Ibu Kandung Melepas Kepergian Brigadir Maria Magdalena

Suasana kelabu di rumah duka Brigadir Maria Magdalena Marpaung, Jumat (27/7/2018). (Foto: Johannes Saragih/Batamnews)

Batam - Kepergian Brigadir Maria Magdalena menyisakan duka mendalam. Suami, ibu dan kakak serta kerabat Maria menangis pilu di rumah duka, Perumahan Cipta Asri tahap I, Blok F nomor 70, Sagulung, Batam, Kepri. 

Suami Maria, Iptu Togar Silalahi berada di samping peti jenazah istrinya. Tampak pria yang bertugas di Satbrimob Polda Kepri itu menggunakan kain panjang berwarna hitam, dengan ikat kepala berwana hijau. 

Sesekali Togar mengusap wajah istrinya sambi menangis, dalam tangisnya ia memanggil kedua anaknya Tio dan Frans. 

“Oh Tio...oh Frans,” ujar Togar sambil memegangi pipi Maria, Jumat (27/7/2018).

Begitu para pelayat datang, tampak Togar memberikan tangannya dan menyalami mereka. 

Dalam proses adat batak, beberapa pelayat memberikan sejumlah uang yang dimasukkan dalam amplop sebagai rasa peduli.

“Tengoklah ini, orang-orang kasih uang samaku, kayak mana ini, mana bisa aku pegang uang,” katanya lagi. 

Di sisi lain Peti Maria, ada Ibu kandungnya yang juga meratapi kepergian putrinya. Tampak ia hanya menangis, sesekali wanita paruh baya ini memegang pipi putrinya yang sudah terbujur kaku. 

Almarhum Brigadir Maria Magdalena akan dimakamkan di tempat kelahirannya, Tanjungpinang. Ia meninggalkan seorang suami dan dua orang anak.

(ret)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews