Pesan Kemenag untuk Jamaah Haji Agar Tak Tersesat di Tanah Suci

Pesan Kemenag untuk Jamaah Haji Agar Tak Tersesat di Tanah Suci

ilustrasi (Foto: ist/batamnews)

Tanjungpinang - Jutaan umat akan berkumpul di tanah suci Mekah dan Madinah pada musim haji tahun 1439 hijriyah ini. Tersesat menjadi salah satu kendala yang kerap dihadapi Jemaah calon haji asal Indonesia. Agar terhindar dari tersesat, Jemaah perlu mencermati beberapa hal.

“Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan Jemaah calon haji agar tidak tersesat. Yang pertama, pedomani kartu hotel yang diberikan oleh pihak maktab. Jika tersesat bisa ditunjukan pada warga sekitar, nanti mereka bisa memberikan petunjuk jalan menuju hotel,” ujar Subadi, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah pada Kanwil Kemenag Kepri, Jumat (20/7).

Sebelum meninggalkan hotel, Jemaah diharapkan memperhatikan benar bentuk dan ciri hotel. Perhatikan hotel dari tampak depan, bila perlu foto bangunan hotel menggunakan telpon genggam. 

Perhatikan pula bangunan di sekitar hotel, yang dapat dijadikan petunjuk saat akan kembali menuju hotel.

“Hotel di Mekah dan Madinah itu mirip-mirip, harus diperhatikan benar agar tidak sulit saat akan kembali ke hotel,” kata Subadi.

Untuk melayani Jemaah, pemerintah telah menempatkan petugas di loby masing-masing hotel yang ditinggali jemaah asal Indonesia. Petugas berjaga-jaga 24 jam selama musim haji.

Jika tersesat, jemaah dapat mencari hotel berbendera Indonesia di lokasi terdekat. Jemaah dapat menyampaikan pengaduan pada petugas yang mengenakan seragam khusus. 

Baca juga:

6 Jemaah Haji Kepri Batal Berangkat Karena Meninggal dan Sakit

Nurdin Basirun Titip Doa ke Calhaj Kepri Agar Indonesia Damai Tentram

 

Petugas dapat menunjukan lokasi penginapan melalui gelang para jemaah yang dilengkapi dengan QR (Quick Response) Code, yang berisi data-data pribadi jemaah.

“Jika tersesat di Masjidil Haram atau di Masjid Nabawi, kawan-kawan jemaah dapat menemui petugas sektor khusus yang tugasnya melayani jemaah. Petugas sektor khusus ini mudah dikenali, karena mengenakan rompi dengan bendera Indonesia,” kata Subadi.

Untuk meminimalisir resiko tersesat, jemaah diminta untuk tidak meninggalkan hotel sendirian. 

“Sebaiknya berdua atau bertiga, jadi bisa saling meningatkan arah-arah jalan. Jangan lupa sebelum keluar hotel untuk melapor pada ketua regu,” kata dia.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews