Israel Mengamuk Gempur Gaza Usai Tentaranya Tewas Tertembak

Israel Mengamuk Gempur Gaza Usai Tentaranya Tewas Tertembak

Gempuran Israel terhadap posisi Hamas di Gaza pada Jumat (20/7) waktu setempat (Foto: Ibraheem Abu Mustafa/Reuters)

Gaza - Seorang tentara Israel tewas ditembak di perbatasan Gaza. Sebagai balasan, militer Israel melancarkan serangan udara ke target-target Hamas di wilayah Gaza.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (21/7/2018), militer Israel menyebut tentaranya itu tewas ditembak oleh sebuah 'skuad teroris' di sepanjang perbatasan Gaza. Istilah itu merujuk pada Hamas yang menguasai Gaza dan selalu dianggap bertanggung jawab atas serangan roket maupun tembakan dari wilayah Gaza.

Identitas tentara Israel yang tewas tidak diungkap ke publik. Namun disebutkan bahwa tentara Israel yang tewas pada Jumat (20/7) kemarin menjadi korban tewas pertama dari kubu Israel selama konflik di perbatasan Israel-Gaza pecah sejak 30 Maret lalu. Sejauh ini 149 warga Palestina tewas, yang kebanyakan saat ikut unjuk rasa dan terlibat bentrokan di perbatasan gaza.

Dalam serangan balasannya, militer Israel mengklaim sejumlah pesawat tempur dan tank-tank militernya menargetkan 40 pos Hamas di wilayah Gaza. Serangan udara Israel yang disebut sebagai 'serangan skal luas' ini berlanjut hingga Jumat (20/7) malam waktu setempat. Koresponden AFP melaporkan sejumlah ledakan yang disertai bola api terjadi di beberapa area Gaza.

Secara terpisah, Hamas yang menguasai Gaza menyebut tiga anggotanya tewas akibat serangan udara Israel pada Jumat (20/7) waktu setempat.

Diklaim Israel bahwa beberapa roket ditembakkan ke wilayahnya, di sela-sela serangan udara dilancarkan ke Gaza. Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, menyebut sedikitnya ada tiga rudal yang ditembakkan dari Gaza ke Israel, dengan dua di antara berhasil ditembak jatuh. Lebih lanjut, dia memperingatkan bahwa Israel akan memberi respon lebih keras jika ada lagi rudal yang ditembakkan Hamas ke wilayahnya.

Insiden ini terjadi saat Israel tengah meningkatkan serangan udara ke wilayah Gaza, khususnya terhadap posisi Hamas. Diketahui bahwa beberapa waktu terakhir, Israel berjuang memerangi penggunaan layangan dan balon yang dibakar dan diterbangkan ke wilayah Israel. Hal ini memicu kebakaran lahan seluas lebih dari 2.600 hektare di wilayah Israel.

Israel meyakini Hamas ada di balik 'serangan' layang-layang dan balon ini. Mereka mengancam akan meningkatkan operasi di Gaza jika aksi semacam itu tidak dihentikan.

Pada Kamis (19/7) waktu setempat, seorang anggota Hamas bernama Abdul Kareem Radwan tewas akibat serangan udara Israel. Tiga orang lainnya mengalami luka-luka di sebelah timur Rafah dekat jalur Gaza selatan.

Yang terbaru, sebuah kesepakatan gencatan senjata dilaporkan tercapai antara Israel dan Hamas pada Sabtu (21/7) pagi atas mediasi Mesir dan PBB. Kesepakatan gencatan senjata diungkapkan oleh juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum, dalam pernyataan terbaru. Pihak Israel belum mengonfirmasi kesepakatan ini. Namun jika benar, maka ini menjadi kesepakatan gencatan senjata kedua antara Israel-Hamas dalam sepekan terakhir.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews