Isu Transfer Harga Miliaran Caleg Nasdem Sepanas Transfer Cristiano Ronaldo

Isu Transfer Harga Miliaran Caleg Nasdem Sepanas Transfer Cristiano Ronaldo

Partai Nasdem mendaftarkan bakal calon legislatif di gedung KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (16/7/2018) (Foto: Robi/Alinea.id).

Jakarta - Kepindahan sejumlah caleg ke NasDem diiringi isu transfer bak pemain sepakbola. Kian lama isu itu kian santer.

Isu pembiayaan ini awalnya berembus dan ramai dibahas saat Chris Jhon berpindah dari Partai Demokrat (PD) ke NasDem. PD mengibaratkan kepindahan Chris John ini seperti transfer Ronaldo ke Juventus.

"Ada juga teman-teman yang menduga dia kena transfer, seperti Ronaldo ke Juventus. Ini dugaan," ujar Ketua DPP PD Jansen Sitindaon, Sabtu (14/7/2018).

Dugaan ada duit di balik kepindahan Chris Jhon diperkuat Kadiv Hukum dan Advokasi PD Ferdinand Hutahaean. Dia mendengar strategi pembiayaan caleg ini agar partai lolos parliament threshold (PT).

"Kami memang mendengar juga isu-isu di lapangan, entah betul atau tidak kami tidak tahu karena namanya juga isu. Dugaan bahwa ada partai yang memang sengaja banyak merekrut artis dan tokoh kemudian dibiayai pencalegannya," kata Ferdinand, Sabtu (14/7/2018).

Chris John menepis isu itu. Dia mengaku pindah karena merasa kurang diperhatikan oleh PD.

"Saya bilang saat ini mungkin PD sedang sibuk dengan urusan-urusan besarnya. Mungkin belum terlalu memperhatikan para kadernya, makanya saya izin dulu untuk keluar supaya bisa melihat partai yang mungkin lebih bisa langsung turun untuk bisa memperhatikan kader-kadernya," ujarnya, Sabtu (14/7/2018).

Isu ini lalu menggelinding bak bola salju. Di grup-grup WhatsApps, tersebar sebuah gambar dengan judul 'Bursa Transfer Politisi Musim Ini'. Kepindahan beberapa politikus ke partai lain disebut memiliki nilai transfer.

Okky Asokawati, politikus yang memutuskan berpindah dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke NasDem, disebut memiliki 'nilai transfer' Rp 10 miliar. Okky juga membantah kabar tersebut.

Dia mengaku tak tahu asal-muasal kabar tersebut. Ia menegaskan perpindahan politikus dari satu partai ke partai lain tidaklah sama dengan transfer pemain bola dari satu klub ke klub lain. "Misalnya, seperti pindahnya Ronaldo dari Real Madrid ke Juventus," kata Okky saat berbincang dengan detikcom, Senin (16/7/2018).

"Hijrahnya politisi ke partai lain karena ide dan gagasan yang dibawanya," lanjutnya. 

Isu ini kian membetot perhatian setelah PAN buka-bukaan soal kepindahan Lucky Hakim ke NasDem, yang disertai pengakuan menerima cash Rp 5 miliar. Bukti pengakuan Lucky bahkan tersebar.

"Kalau Lucky transfer dari Rp 2 miliar, dari Rp 5 miliar baru diterima. Transfer Rp 5 miliar, tapi baru diterima Rp 2 miliar. Dia SMS saya. Ada WA-nya, selain PAW," kata Ketum PAN Zulkifli di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/7/2018).

Bukti pun keluar. Ada screenshot percakapan WA di grup PAN yang berisi pengakuan Lucky.

"Memang betul sekarang saya dapat uang cash Rp 5 miliar dari NasDem dan tambahan bantuan logistik senilai Rp 2 miliar tapi itu ibarat rezeki yang tidak direncanakan," demikian potongan pernyataan Lucky di WhatsApp Group Kesekjenan PAN per tanggal 27 April.

Namun Lucky membantah chat itu. Dia mengatakan chat tersebut bisa dibuat orang lain.

"Ya, percakapan itu kan bisa dibuat oleh siapa pun, artinya dan grup itu siapa yang ngirim saya nggak tahu," kata Lucky saat dihubungi, Rabu (18/7/2018).

NasDem membantah semua isu transfer tersebut. Sekjen NasDem Johny G Plate menyebut isu transfer miliaran itu sebagai isu sampah.

"Politik Indonesia ini ruang publik dan ruang politiknya diisi dengan informasi yang berkualitas. Yang akurat, jangan diisi dengan informasi sampah seperti itu, itu sampah itu, sampah politik," kata Johnny seperti dilansir detikcom, Senin (16/7/2018) malam. 

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews