Perang Dagang AS dan Tiongkok, Susi: Jangan Sampai Indonesia Dimanfaatkan

Perang Dagang AS dan Tiongkok, Susi: Jangan Sampai Indonesia Dimanfaatkan

Menteri KKP Susi Pudjiastuti (Foto: Istimewa)

Jakarta - Memanasnya perdangan Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, pemerintah harus mengantisipasi celah-celah masuknya barang Tiongkok yang akan diekspor ke AS melalui Indonesia.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjelaskan pemerintah harus mengantisipasi. Karena Indonesia memiliki potensi menjadi lokasi transhipment, atau proses barang yang diangkut dari tempat asal tidak langsung dikirim ke tujuan, disaat perang dagang, sehingga hal ini harus secepatnya diantisipasi.

"Jangan sampai banyak produk luar masuk lewat Indonesia, nama kita dipakai untuk ekspor. Nah ini yang harus dijaga," kata Menteri KKP Susi Pudjiastuti, usai melakukan Rapat Koordinasi di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Rabu (11/7/2018) seperti dilansir dari metrotvnews.com.

Ia menambahakan, kejadian Indonesia menjadi transhipment sempat terjadi pada 2004, ketika AS menerapkan biaya masuk anti dumping (BMAD) terhadap Tiongkok dan Vietnam.

"Pernah AS menerapkan BMAD ke produk udang Tiongkok dan Vietnam, banyak pengusaha sana bekerjasama dengan pengusaha kita, bikin dokumen untuk memasukkan barang Tiongkok," ujar Dia.

Susi menyebutkan, untuk pengusaha agar lebih baik membangun industri di dalam negeri, ketimbang mecoreng nama Indonesia.

"Saya akan sosialiasi ke pengusaha, sebaiknya kita bangun industri kita, bukan mengambil dari tempat lain untuk dijual atas nama kita," ucapnya.

Sementara itu, baru-baru ini negara Paman Sam itu telah meningkatkan perang dagang dengan Tiongkok.

AS mengancam segera memberlakukan tarif baru untuk barang-barang Tiongkok senilai USD200 miliar paling cepat pada September, dan hal ini memicu kemarahan di Beijing.

Ancaman terbaru dalam konflik perdagangan antara dua negara dengan ekonomi teratas di dunia terjadi hanya beberapa hari setelah tarif 'saling balas' sebesar USD34 miliar mulai berlaku.

(aha)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews