Dua Rentetan Kasus Pembunuhan Bermodus Kebakaran di Batam

Dua Rentetan Kasus Pembunuhan Bermodus Kebakaran di Batam

Ilustrasi

Batam - Kasus pembunuhan dengan modus kebakaran ternyata pernah beberapa kali terjadi di Batam, Kepri. 

Pelaku usai membunuh kemudian membakar kediaman korban dengan sadis. Motifnya belakangan terungkap. Sakit hati.

Kasus pertama, dengan pelaku Rino Efendi. Ia membunuh Eng Lie (41) dan dua anaknya Charisa (15) serta Chavis (9) dengan cara dibakar hidup-hidup, pada 14 Maret 2014 silam.

Pembunuhan sadis tersebut berawal dari rasa sakit hati Rino terhadap majikannya itu yang memiliki toko bangunan di kawasan Tanjungpiayu. Terdakwa sering dimarahi dan dia kerap jadi bahan ejekan teman-teman kerjanya. 

Ia pun merencanakan pembunuhan janda tersebut. Sore hari saat semua karyawan pulang, ia bersembunuyi di dalam toko. Korban Eng Lie beserta keluarga tinggal di ruko yang sama.

Baca juga: Penampakan Tiga Anak Joshua yang Tewas Terbakar

Setelah itu, terdakwa mengambil uang, perhiasan dan barang berharga milik korban lalu menghabisi nyawa Eng Lie dengan tali setrikaan.

Terdakwa menyiram minyak solar dan membakar rumah korban hingga Eng Lie dan dua anaknya meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan.

Rino berharap seolah-olah kasus tersebut adalah kebakaran murni dan bisa menghilangkan jejak.

Kejadian itu terungkap setelah toko bangunan Carlindo Jaya Satu yang terletak di Kavling Pancur Blok F, Kecamatan Seibeduk, hangus terbakar, Jumat 14 Maret 2014, sekitar pukul 01.00 WIB. Pemilik toko, Eng Li (40), dan dua anaknya, Charisa (15) dan Charvis alias Alun (9), tewas terpanggang.

Ketiga korban yang tinggal di lantai dua toko bangunan itu, ditemukan tewas dengan kondisi tangan terikat dan mulut ditutup lakban.

Rino juga mencuri kalung dan uang sebesar Rp100 juta. Rino berdalih membakar korban karena korban mengenalinya.

Dari hasil kejatannya, Rino sempat membeli motor Ninja di kampungnya.

Baca juga: Duh, Ini Istri Joshua yang Tewas Saat Peristiwa Kebakaran di Batu Ampar

Kemudian kejadian kedua, terjadi di Nagoya, Lubuk Baja, Batam. Toko distributor kopi terbesar di Batam Kepulauan Riau, Kapal Tanker, terbakar. 

Seorang tewas dan 1 kritis. Polisi memastikan kejadian itu sebagai perampokan. Korban tidak terbakar, tapi ditusuk senjata tajam.

Kebakaran toko kopi yang dijadikan rumah itu terjadi, Kamis 3 Maret 2014 malam. Pemilik usaha, Mok Hai Khun, ditemukan sudah tak bernyawa, sedangkan pembantunya, Zahro, sekarat. 

Polisi saat turun ke lokasi menemukan korban tergeletak di lantai 2 dan 3 dalam kondisi bersimbah darah. Berdasarkan pemeriksaan, pelaku menganiaya 2 korban terlebih dahulu, kemudian membakar rumah.

Polisi kemudian membekuk pelaku yang berinisial Sy dan JO pada di sekitar wilayah Nagoya, tidak jauh dari lokasi kejadian. Namun kepolisian belum memberikan keterangan resmi mengenai penangkapan ini.

(snw)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews