Penemuan Mayat di Waduk Sei Ladi

3 Spekulasi Kematian Taben Musadi, Bunuh Diri atau Dibunuh?

3 Spekulasi Kematian Taben Musadi, Bunuh Diri atau Dibunuh?

Taben Musadi

Batam - Mayat Taben Musadi (34) ditemukan mengenaskan di waduk Sei Ladi. Mengambang dalam kondisi bengkak dan terikat tali ke koper berisi batu pada Rabu (4/7/2018). Hal ini mengundang tanya. Apa yang menjadi penyebab kematian pria asal Kubupadi, Pontianak itu?

Polisi terus mendalami keterangan saksi dan warga. Spekulasi pun muncul terkait penyebab kematian Taben. Berikut 3 kemungkinan yang bisa terjadi.

1.  Taben dibunuh (Keterangan Dokkes Polda Kepri)

Kabid Dokkes Polda Kepri Kombes, Jarot Wibowo mengatakan, indikasi kuat Taben korban pembunuhan. Diduga pelaku sengaja membiarkan tubuh Taben tenggelam dengan diikatkan ke koper. Ia dililit bersama koper dengan tali sepanjang lima meter.

"Kepala korban sudah dikerubungi lalat akibat korban sudah mengambang di Dam Sei Ladi. Lalu ditemukan ada bekas luka di bibirnya. Penemuan mayat ini kemungkinan korban pembunuhan yang direncanakan," ujar Jarot Wibowo kepada batamnews.co.id, Rabu (4/7/2018) malam.

2. Taben bunuh diri karena frustasi (Ibu angkat Taben)

Ibu angkatnya Bu Paryudi, mengatakan Taben kemungkinan bunuh diri. “Mungkin karena depresi itu kan. Terus dia juga sering bilang mau mati ke saya,” kata dia kepada batamnews di rumahnya, Kamis (5/7/2018).

Menurut Bu Paryudi, Taben memang sedikit depresi karena tidak pernah juara ketika dia menjadi atlet lari. Bahkan sebelum bulan puasa lalu, kakak angkat Taben yang berada di Tiban Mentarau bercerita kepada Paryudi, kalau Taben berpesan kalau selama dua bulan dia tidak ada kabar, berarti dia sudah meninggal.  “Iya dia bilang gitu ke kakaknya yang satu kampung,” ujarnya. 

Baca juga: Mengejutkan, Keterangan Bapak Angkat Taben soal Koper

Bahkan Menurut keterangan warga, Taben yang tidak memiliki pekerjaan ini sering kumat seperti orang frustasi. Taben sering malakukan hal-hal aneh seperti mengikatkan badan ke pohon sambil berlari-lari. Tampak seperti orang yang latihan fisik untuk olahraga lari.

3. Taben bunuh diri karena patah hati

Menurut keterangan Iptu Awal Syakban Harahap, Taben sempat memukul Nur Azizah, saudari angkatnya saat tidur di depan tv. Saat itu Nur kaget. "Hal itu terlihat oleh adiknya, Hendra. Lalu Taben pergi begitu saja. yang jelas kami sedang mintai keterangan dari saksi-saksi," kata Awal.

Entah karena tak bisa menerima kenyataan Nur sudah punya pacar, lalu Taben memukulnya. Bahkan orangtua Nur, Bu Paryadi mengatakan jika leher anaknya sempat bengkak dipukul Taben.

Menurut warga Taben memang menaruh hati kepada Nur. "Tapi Nur kayaknya nganggap Taben sebagai kakak aja," ujar warga di perumahan Indootri itu.

Taben selama ini membantu Paryadi dalam usaha ayam penyet. "Kalau dari keterangan Paryadi, dua tahun terakhir dia menampung Taben, pria itu tampak sudah agak pendiam dari yang ia kenal sebelumnya. Taben dulunya berjualan nasi goreng di kawasan Nongsa," kata Kanit Reskrim Polsek Lubuk Baja, Iptu Awal.

(fox)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews