Lingga - Padi yang ditanam petani di lahan persawahan Desa Panggak Darat, Kecamatan Lingga, sebagian terserang hama.

Untuk mengantisipasi hilangnya harapan petani setempat dalam bertani padi, Kepala Desa Panggak Darat, Zulmafriza langsung menyampaikan permasalahan tersebut kepada Bupati Lingga, Alias Wello.

"Kami sudah ketemu Bupati bersama perwakilan petani untuk melaporkan hasil padi petani yang kurang memuaskan akibat terserang hama dan penyakit di lahan yang baru dibuka. Alhamdulillah Bupati sudah mendatangkan penyuluh langsung dari BPTP," ujar Zulmafriza kepada Batamnews.co.id, Selasa (3/7/2018).

Lanjut dia, berdasarkan hasil dari pertemuan yang digelar, Bupati juga siap menggantikan kerugian yang dialami petani dalam bentuk pupuk dan insektisida pemberantasan hama dan penyakit yang saat ini belum tersedia di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Lingga untuk satu kali penanaman kedepan.

"Kemarin itu pestisida untuk hama ada, tapi terbatas," ucapnya.

Dia menjelaskan, meski sebagian sawah terserang hama, tapi untuk sawah kelompok 3 dan 4 cukup bagus. Sedangkan untuk kelompok 1 dan 2 banyak yang terserang jamur ustilago.

Namun, sebagian padi yang terserang hama itu masih dapat di panen.

"Biasalah lahan baru. Panggak Darat termasuk yang paling berhasil di Kabupaten Lingga untuk satu kali musim tanam sudah bisa panen walau belum semuanya bisa panen maksimal. Insya Allah 20 hari kedepan sawah Panggak Darat sudah panen," ujarnya.

Sebelumnya kata dia, Bupati sangat antusias menyambut kedatangan petani di gedung daerah. Bupati bahkan berkomunikasi langsung kepada petani terkait kendala di lapangan untuk petani pemula yang murni masyarakat melayu di Desa Panggak Darat.

"Pesan beliau (Bupati) jangan patah semangat. Ini permulaan yang baik. Insya Allah kedepan kita bisa panen maksimal," katanya.

(ruz)