Batam Akan Produksi Rumput Laut

Batam Akan Produksi Rumput Laut

Budi daya rumput laut di Galang Batam (Foto: Yogi/Batamnews)

Batam - TNI Angkatan Laut akan berencana membangun pabrik pengolahan rumput laut di  Desa Nguan Kelurahan Kampung Baru, Galang, Batam.  Di desa ini juga akan dikembangkan bisnis rumput laut. Mulai dari proses penanaman, pengolahan hingga ekspor.

Sebanyak 175 warga Desa telah mengikuti pelatihan pengolahan rumput laut TNI AL. Pembukaan langsung dihadiri Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksamana Muda TNI Yudo Margono, Kamis (28/6/2018)

Pelatihan yang dilaksanakan merupakan upaya menumbuh kembangkan masyarakat pesisir. Serta meningkatkan perekonomian daerah dan memanfaatkan potensi sumber daya alam. Karena selama ini hasil panen rumput laut tidak terkelola dengan baik.

"Tumbuhnya rumput laut terus meningkat, oleh karena itu bisnis tumbuhan ini mempunyai peluang dikembangkan. Apalagi di daerah barat. Pelatihan juga akan meningkatkan keterampilan masyarakat," ujar Yudo Margono. 

Kegiatan pelatihan dan memberyakan sumber daya alam ini menjadi pilot project Armada I. Jika berhasil, program tersebut akan dikembangkan ke daerah lainnya.

"Semoga program ini terlaksana dengan baik," ucapnya. 

Sementara itu, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Ahmad mengatakan bahwa, pelatihan yang diselenggarakan akan memberdayakan masyarakat. Selama ini potenti yang dimiliki Batam belum tergarap dengan baik.

"Apapun ceritanya potensi Kota Batam cukup banyak, namun belum tergarap dengan maksimal," kata Amsakar Ahmad.

Wawako berharap, semoga dengn adanya pelatihan ini dapat dimanfaat dengan baik dan sungguh-sungguh oleh masyarakat. 

"Jangan sampai setelah pelatihan tidak ada aplikasinya," katannya.

Amsakar menambahkan, jika terkendala Pemko Batam mempunya lokasi anggaran dan untuk kegiatan seperti ini. "Ini kan termasuk pengembangan UMKM," katanya. Pelatihan berlangsung selama dua hari 28-29 Juni 2018. 

TNI AL bersama Pemerintah Kota Batam dan masyarakat desa Nguan bekerjasama untuk menjadikan rumput laut sebagi ladang bisnis. Selain dijual, rumput laut juga akan diolah menjadi beberapa produk. 

Ketua Korcab dari Lanal Batam Irmelda Eko Suyanto sebagai pengolah rumput laut mengatakan, rumput laut yang sudah dipanen warga akan langsung diolah di desa mereka. "Beberapa kali kita coba, rumput laut tersebut bisa diolah menjadi 10 bentuk produk," katanya. 

Pengolahan rumput laut disulat menjadi selai, pizza, stick, kerupuk, jus, teh, kopi dan lainnya. "Semua dari jenis rumput laut yang berbeda, keseluruhan jenisnya di Indonesia sampai ratusan," kata Irmelda. 

Hasil produksi itu nantinya akan dipasarkan di Kepri terlebih dahulu baru nasional maupun international. "Kita akan olah dari proses pengeringan, dan lainnya," katanya. 

Bahkan produk tersebut bisa dijadikan makanan khas terbaru Kepri. Direncanakan TNI AL akan membangun pabrik pengelohan rumput laut tersendiri di kawasan desa tersebut.

Desa Nguan dijadikan tempat penanaman bibit rumput laut karena memiliki kawasan strategis. Ketua RW Desa Nguan Sofyan mengatakan, dahulu rumput laut sangat subur, tetapi tidak ada tempat untuk menjual atau dikelolah kembali. 

"Kalau ada yang menampung hasil panen nanti, warga lebih mudah," ujar Sofyan.

Berapa jumlah panen rumput laut saat ini di Desa Nguan belum diketahui. Pasalnya baru dilakukan penanaman.

(tan)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews