Astaga, Oknum Pemandu Wisata Perkosa Turis Prancis di Labuanbajo

Astaga, Oknum Pemandu Wisata Perkosa Turis Prancis di Labuanbajo

Pelaku pemerkosaan turis di Labuan Bajo. (Foto: ist)

BATAMNEWS.CO.ID - Polisi menangkap Konstantinus Andi Putra (35), pria yang bekerja sebagai pemandu wisata tak resmi ini diringkus polisi usai memperkosa turis Prancis.

Ia ditangkap Jumat (22/6/2018) sekitar pukul 06.30 Wita di Pelabuhan Waikelo di Sumba Barat Daya. Konstantinus akan kabur ke daerah Sumba Barat.

Sebelumnya turis Prancis berinisial NDL itu dipandunya menuju air terjun Cunca Wulan di Labuan Bajo pada Selasa (12/6/2018).

Di sana barulah ia melakukan aksi bejatnya. Turis wanita Prancis itu diancam akan diperkosa ramai-ramai. Akhirnya di bawah tekanan turis itu terpaksa menuruti kemauan Konstantinus.

Usai hal itu terjadi, turis itu dibawa ke hotel tempatnya menginap. Bahkan Konstantinus berencana melakukan aksi lanjutan. Namun melihat kondisi turis yang sudah trauma dan kesakitan, ia mengurungkan niat. Konstantinus akhirnya kabur setelah mengantar korbannya itu ke RS Siloam.

Kapolres Manggarai Barat AKBP Julisa Kusumawardono menegaskan jika tersangka dijerat pasal 285 KUHP dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.

Polisi masih terus memeriksa Konstantinus di Sumba Barat. Pelaku bakal dibawa ke Polres Manggarai Barat untuk diperiksa lebih lanjut dan ditahan.

"Masih di Sumba Barat, masih diamankan di sana. Sedang diproses untuk dibawa ke Manggarai Barat," kata Julisa seperti dikutip detik.com, Sabtu (23/6/2018).

Kabag Humas dan Protokol Kabupaten Manggarai Barat Paul Jeramun mengungkapkan pelaku pemerkosa turis asal Prancis di Labuan Bajo juga memperkosa turis lain asal Italia. Namun korban turis asal Italia itu tidak ditemukan pihaknya karena sudah berpindah hotel.

"Jadi korbannya ada dua, jadi dalam waktu yang tidak terlalu lama. Korban yang pertama itu bule Prancis dan dia dirawat di salah satu rumah sakit di sini, Rumah Sakit Siloam. Dan yang kedua sesungguhnya dalam waktu yang tidak terlalu lama korbannya adalah bule asal Italia," ungkapnya.

Saat menerima laporan, Pemkab Manggarai Barat langsung berusaha mencari turis asal Italia tersebut. Namun tidak ditemukan karena turis tersebut sudah keluar dari hotel tempatnya menginap.

Menurut Paul, pelaku awalnya memerkosa turis asal Prancis sekitar tanggal 9 dan 10 Juni 2018. Pelaku kemudian kembali melakukan aksinya terhadap korban turis asal Italia sekitar 13 Juni 2018.

"Kami sangat sedih melihat dari bule yang Prancis ini, karena sangat trauma dan pada waktu itu kami minta pada dokter di Rumah Sakit Siloam supaya korban betul-betul dirawat sampai pulih dan bisa kembali ke negaranya dengan tenang. Kami waktu itu sudah minta rumah sakit untuk urus dulu ini. Untuk biaya, pemerintah siap kalau nanti ada komunikasi dari pihak rumah sakit. Yang pasti, pemerintah sangat siap dan membantu untuk melakukan pemulihan terhadap korban," imbuhnya.

Paul menegaskan pelaku bukan merupakan pemandu wisata resmi di bawah naungan Pemkab Manggarai Barat. Pelaku juga bukan warga Kabupaten Manggarai Barat.

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews