Dampak Perang Dagang China-AS bagi Indonesia

Dampak Perang Dagang China-AS bagi Indonesia

Foto: BBC World

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) - China kembali memanas. Hal ini akan ikut berimbas pada perekonomian Indonesia. Indonesia bisa menjadi negara penampung barang-barang kedua negara yang saling 'bertempur' itu.

AS akan memasang tarif tinggi untuk barang-barang China.
Menurut Chief Economist Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih produk AS yang bakal dikenakan tarif bea masuk tinggi oleh China tidak menutup kemungkinan masuk ke Indonesia. 

"Kita harus hati-hati kalau kita bisa menjadi tumpahan pasar ex AS dan China, itu yang mengancam," kata Lana saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Senin (18/6/2018).

Lanjut Lana, dari beberapa barang tersebut masih dibutuhkan oleh Indonesia. Daftar barang AS yang bakal dikenakan tarif bea masuk tinggi oleh China mencakup kedelai, kendaraan listrik, berbagai kendaraan listrik hibrida, berbagai makanan laut, dan daging babi.

Baca juga:

Tambah Libur, Uang Kinerja PNS Dipotong 10 Persen

Damri Tambah Trayek ke Kawasan Wisata Lagoi, Ini Rutenya

 

Agar tidak hanya menjadi negara penampung produk-produk kedua negara tersebut, Indonesia bisa memanfaatkan hal tersebut menjadi peluang yang lebih menguntungkan.

Salah satu yang bisa dimanfaatkan adalah dengan melakukan negosiasi ulang terhadap kedua negara tersebut.

"Nah itu yang mesti diantisipasi Indonesia, kita tahu kita akan kena, apa yang bisa kita minta, jadi kita juga bisa negosiasi," tutup dia.

Diketahui, China merespons cepat dengan mengumumkan rencana kebijakan pengenaan tarif dan bea cukai 25% untuk produk-produk AS. 

Ini bakal berlaku 6 Juli untuk produk pertanian, mobil, dan produk akuatik dari AS, senilai US$ 34 miliar atau setara Rp 476 triliun (kurs Rp 14.000/US$).

(kin)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews