Mengintip Perayaan Lebaran di Pulau Belakang Padang

Mengintip Perayaan Lebaran di Pulau Belakang Padang

Kesemarakkan malam takbiran jelang Idul Fitri di Belakang Padang, Batam, Kamis (14/6/2018) malam. (Foto: Dok. Polsek Belakang Padang)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Gairah penyambutan Idul Fitri tak hanya semarak di pusat Kota Batam. Hal serupa juga dirasakan masyarakat Pulau Belakang. Salah satu daerah ikonik tradisional di Kota Batam.

Daerah ini masih mempertahankan tradisi yang biasa digelar masyarakat melayu. Salah satunya, lomba lampu hias. Tradisi ini dilakukan masyarakat Belakang Padang sejak awal bulan Ramadhan hingga Idul Fitri.

Kapolsek Belakang Padang, AKP Ulil Rahim menceritakan pihaknya bersama tokoh masyarakat akhirnya mengadakan perlombaan lampu hias antar kampung, untuk melestarikan tradisi yang ada. Kebetulan Polsek juga tengah memperingati HUT ke-72 Bhayangkara.

"Peserta pun cukup banyak dan antusias malam itu, kriteria penilaian kami antara lain, tema atau konsep, kreatifitas, nilai seni, keunikan, kemeriahan dan kerapihan," ujarnya, Sabtu (16/6/2018)

Selain itu, lomba pawai astaka juga menjadi bagian dari semaraknya perayaan jelang Idul Fitri. Ulil mengatakan, pawai astaka merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan di Belakang Padang. Pesertanya merupakan mushala dan mesjid, pada kali ini terdapat 11 Peserta yang mengikuti

Kegiatan lomba turun temurun lainnya yang juga dilaksanakan adalah lomba takbir pentas yang ditampilkan oleh setiap mesjid dan musala. "Yang jelas peserta tahun ini lebih banyak," kata Ulil.

Lomba ini banyak melibatkan anak-anak dan remaja. Satu tim peserta lomba takbir pentas dengan jumlah lebih dari 50 personel. Mereka terdiri dari pemain alat musik dan kafilah. "Diperkirakan peserta takbir pentas mencapai 600 orang, untuk kegiatan ini sdh dipersiapkan di awal-awal bulan ramadhan,"  terang Kapolsek

Pada kali itu lomba lampu hias akhirnya dimenangi oleh Kampung Jawa Nurul Iksan, sementara juara dua adalah, Pulau Sekanak dan juara 3 Kampung Tengah.

Kegiatan ini dianggarkan dari dana yang terkumpul oleh masyarakat Belakang Padang dan anggaran dari kecamatan. "Kegiatan perlombaan ini terlaksana baik berkat kerja sama Uspika, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda belakang padang yang bahu membahu hingga acara ini sukses dilaksanakan," kata Ulil

Ia berharap tahun depan kegiatan serupa tetap terlaksana dan lebih meriah. Sehingga tradisi dari kecamatan yang dihuni banyak pulau-pulau kecil di Batam ini menjadi magnet wisatawan. Apalagi Belakang Padang merupakan daerah di Batam yang berbatasan langsung dengan Singapura

"Yah mudah-mudahan mendapat perhatian dari pemerintah kota batam bahwa ada kecamatan yang harus dipertahankan tradisi yang sudah turun temurun dan dapat dijadikan potensi wisata pada setiap bulan Ramadan," tuturnya.

(fox)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews