Karyawan PT Hantong Berlebaran di Lokasi Perusahaan

Karyawan PT Hantong  Berlebaran di Lokasi Perusahaan

Karyawan PT Hantong Batu Ampar tampak masih mencoba bertahan di perusahaannya (Foto: Johannes/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam –  Karyawan PT Hantong Precision Manufactur Batam  tampaknya akan berlebaran di lokasi perusahaan. Saat ini mereka masih berjaga di sekitar kawasan PT Hantong.

Beberapa karyawan juga terpaksa harus membatalkan rencana untuk mudik. Tiket pesawat sudah dibeli terpaksa hangus karena masalah ini.

Ketua PUK SPL FSPMI PT Hantong, Suprapto mengatakan, sampat saat ini belum ada titik temu  dan masih dalam proses negosiasi dengan pihak perusahaan pendukung PT Hantong.

"Ini lagi progres," ujarnya kepada Batamnews.co.id, Rabu (12/6/2018).

Proses negosiasi terpaksa berhenti karena menunggu usai hari lebaran.

"Sampai saat ini karyawan masih ada yang berjaga di perusahaan, menjaga aset," ujarnya.

Suprapto mengataka, puluhan karyawan terpaksa harus menerima keadaan, bahkan dari beberapa karyawan yang sudah membeli tiket terpaksa hangus.

"Saya juga sudah beli, namun belum bayar, masih bisa cancel," katanya.

Ia sebenarnya lebaran ini hendak mudik yang kedua kali sejak 2003 lalu berada di Batam. Namun musibah datang, membuat niatnya pulang kampung ke Jawa harus dibatalkan.

"Padahal ini mudik kedua sejak 15 tahun saya di Batam, terakhir pulang 2012 lalu," ujarnya yang juga Pangkorda Garda Metal Kota Batam.

Begitu juga yang dialami Adrizal. Karyawan Hantong ini terpaksan membatalkan tiket pulang kampungnya ke Sumatera Barat hangus begitu saja. Ia merencanakan akan pulang bersama istri dan anaknya.

"Batallah, karena selesaikan masalah ini," ujarnya.

Adrizal mengatakan, sampai saat ini beberapa karyawan tetap berkumpul di perusahaan moulding itu untuk menjaga aset yang ditinggalkan.

Perusahaan PT Hantong Precision Manufacturing Batu Ampar, Batam, kabur. Pemilik perusahaan moulding itu menghilang meninggalkan aset, karyawan, dan membawa Rp 500 miliar uang perusahaan. Diduga perusahaan ini memiliki masalah managemen.

Sampai saat ini di tahun 2018 sudah dua perusahaan asing kabur. Tidak ada kejelasan terkait kaburnya perusahan tersebut. Termasuk gaji karyawan hingga sanksi hukum yang diberikan.

(tan)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews