LAM Imbau Warga Lingga Pakai Baju Kurung Melayu di 1 Syawal

LAM Imbau Warga Lingga Pakai Baju Kurung Melayu di 1 Syawal

Ketua LAM Lingga, Datuk Muhammad Ishak (Kanan) dan Ketua LAM Kepulauan Riau, Datuk Sri Amanah Abdul Razak (Kiri) (Foto:Ist/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Lingga - Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, mengimbau agar seluruh masyarakat yang ada di Negeri Bunda Tanah Melayu, menggunakan baju kurung melayu di 1 Syawal 1439 Hijriah.

Ketua LAM Kabuapaten Lingga, Datuk Muhammad Ishak mengatakan, baju kurung melayu yang dimaksud yakni baju kurung teluk belange maupun cekak munsang, baik untuk laki-laki ataupun perempuan.

"Baju kurung ini, salah satu warisan budaya tak benda negeri-negeri dan daerah rumpun melayu yang harus terus menerus dilestarikan, sekaligus menjadi salah satu identitas orang melayu," kata dia kepada Batamnews.co.id, Selasa (12/6/2018).

Dia menjelaskan, pada momen-momen tertentu, baju kurung mesti dipakai, seperti kebijakan yang dibuat Pemkab Lingga bahwa setiap hari Jumat yang dikenal sebagai penghulunya hari, semua pegawai diharuskan memakai baju kurung.

Selain itu, penggunaan baju kurung juga dilakukan pada setiap pelaksanaan MTQ dan STQ baik tingkat Kabupaten maupun Provinsi berlangsung.

"LAM sebagai mitra pemerintah memberikan apresiasi atas upaya Pemkab Lingga untuk mewujudkan visinya, salah satunya adalah masyarakat yang berbudaya," ujarnya.

Dia menjelaskan, saat ini salah satu momen yang menurut LAM Kabupaten Lingga belum dimanfaatkan masyarakat untuk senantiasa memakai baju kurung adalah saat merayakan hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha.

"Terutama kalau kita lihat anak-anak dan adik-adik kita, kebanyakan mereka hanya memakai pada saat mau shalat Id saja. Jadi, selesai shalat dan balik ke rumah, langsung ganti dengan pakaian biasa," ucapnya.

Melihat hal itu, LAM dinilai perlu menghimbau kepada semua lapisan masyarakat, terutama yang sudah memiliki baju kurung, untuk memakainya di hari raya Idul Fitri, baik pada saat shalat maupun ketika bersilaturahmi.

"Minimal selama satu hari lah. Klau kita tidak menanamkan sejak dini dan tidak membiasakan ini, bisa saja salah satu identitas budaya melayu kedepan akan hilang," ujarnya.

Dia mengajak, seluruh masyarakat Kabupaten Lingga, mencintai dan bangga dengan budaya melayu yang dimiliki sekarang.

"Memakai baju kurung juga harus lengkap, selain berkopiah, memakai kain samping atau kain dagang, juga mesti memakai capal. Memakai baju kurung juga sudah sesuai dengan syariat islam didalam menjaga aurat," katanya.

Diketahui, tahun 2018 ini, LAM Lingga berencana akan menyusun buku tentang berpakaian patut, terutama berpakaian baju kurung, sehingga dapat dijadikan referensi dan bahan sosialisasi.

 

(ruz)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews