Perusahaan Kabur dari Bayar THR dan Gaji Karyawan

Panglima Garda Metal SPMI Batam Jadi Korban PT Hantong yang Kabur

Panglima Garda Metal SPMI Batam Jadi Korban PT Hantong yang Kabur

Suprapto, Panglima Garda Metal FSPMI Kota Batam (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - PT Hantong Precision Manufacturing Batu Ampar, Batam, kabur. Perusahaan itu tak lain adalah tempat bekerja pentolan aktivis buruh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Batam, Suprapto.

Suprapto memang sudah lama dikenal sebagai aktivitas buruh. Suprapto kerap memimpin demo. 

Ia menjabat sebagai Panglima Garda Metal FSPMI Kota Batam.

Suprapto termasuk pihak yang dirugikan dengan hengkangnya bos PT Hantong. Ia pun tampak kecolongan.

Suprapto yang juga Ketua PUK SPL FSPMI PT Hantong meyakini, kaburnya perusahaan itu bukan karena UMK tinggi. Tapi ada masalah internal di perusahaan.

Namun ia pun kecolongan dan tak mengetahui tanda-tanda perusahaan bakal kabur. 

Baca juga:

BP Batam: Tak Ada Tanda-tanda PT Hantong Bakal Kabur

PT Hantong Batu Ampar Kabur, Karyawan Batal Mudik Lebaran

 

Menurutnya, selama ini tidak ada keluhan perusahaan terkait UMK, begitu juga aksi demo beberapa waktu lalu. 

"Kalau memang ada masalahkan bisa masukan surat keberatan. Selama ini tidak ada apa-apa soal UMK," ujarnya ketika dihubungi Batamnews.co.id, Jumat (8/6/2018).

Ia melanjutkan, selama ini tidak adak kendala terhadap pembayaran gaji karyawan. Gaji dibayarkan sesuai kesepakatan, ada yang UMK ada yang lebih. "Palingan lebih Rp 10 ribu atau Rp 20 ribu saja," ujarnya. 

Namun ia menduga, perusahaan ini kabur karena permasalahan manajemen di Singapura. 

Pasalnya terdapat kekacauan dalam pemegangan saham perusahan. 

"Kalau soal saham saya tidak bisa komentar, yang jelas kita akan tuntut gaji karyawan," katanya.

Sampai saat ini puluhan karyawan masih bertahan di perusahaan. Mereka menjaga keberadaan aset yang ditinggalkan owner perusahaan. Direncakan aset tersebut akan dijual untuk membayar gaji 94 orang karyawan. 

Dari info yang didapat, induk perusahaan ini Cheong Fatt Holdings sejak tanggal 5 Juni 2018 tidak mengakui PT Hantong berada dibawah naungannya. 

Baca juga:

PT Hantong Kabur dari Batam Bawa Rp 500 Miliar, Karyawan Sita Aset Tersisa

Pendangkalan, Dam Sei Harapan Tak Bisa Diharap Lagi?

Kamis Kelabu, Kisah Tragis Alfito Dinofa

(tan)

 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews