Bayam, Ayam, dan Tiket Pesawat, Ternyata Pengaruhi Inflasi Kepri

Bayam, Ayam, dan Tiket Pesawat, Ternyata Pengaruhi Inflasi Kepri

Ilustrasi

BATAMNEWS.CO.ID,Batam - Indeks Harga Konsumen (IHK) Kepulauan Riau (Kepri) pada Mei 2018 mengalami inflasi. Tercatat, angka inflasi IHK Kepri sebesar 0,16 % (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatatkan deflasi sebesar 0,29 % (mtm).

Namun angka inflasi itu lebih rendah dari inflasi nasional yang mencapai 0,21 % (mtm). Secara tahun inflasi Mei 2018 masih lebih rendah dari rata-rata historinya.

"Seluruh kelompok komoditas, baik administered prices, volatile food, maupun inti menjadi pendorong inflasi kepri Kepri pada Mei 2018," ujar Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kepri, Gusti Raizal Eka Putra dalam siaran persnya, Kamis (8/6/2018).

Dari kelompok komoditas administered prices didorong dari kenaikan tarif angkutan udara, hal ini disebabkan peningkatan harga oleh penyedia jasa angkutan udara.

Sementara itu untuk kelompok komoditas volatile food, inflasi bersumber dari peningkatan harga komoditas bayam dan daging ayam ras. Harga bayam di Kepri mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya.

"Stok bayam di pasar karena kerusakan hasil kebun akibat curah hujan yang cukup tinggi selama bulan Mei ini, selain itu, terbatasnya hasil produk bayam kepri juga menyebabkan kenaikan harga karena pasokan bayam harus didatangkan dari daerah lain. Kenaikan harga daging ayam ras disebabkan oleh peningkatan harga pakan ayam," jelasnya.

Sedangkan dari kelompok inti, inflasi bersumber dari kenaikan harga pizza. Angka inflasi yang tercatat sebesar 4,04 % (mtm). Peningkatan harga pizza tersebut dikarenakan kenaikan harga bahan baku seperti telur ayam dan tepung terigu.

Melihat perkembangan inflasi terkini. inflasi IHK Kepri Juni 2018 diperkirakan meningkat namun terkendali. Peningkatan ini dilihat dari, Peningkatan kenaikan harga bahan pangan serta peningkatan konsumsi selama bulan ramadhan dan Idul Fitri.

Lalu potensi kenaikan tarif angkutan udara karena mudik idul fitri, peningkatan daya beli konsumen dengan adanya Tunjangan Hari Raya (THR).

"Selain itu juga peningkatan ekspektasi inflasi pedagang dan konsumen selama ramadhan dan idul fitri, serta tren kenaikan harga komoditas batubara yang dapat memicu kenaikan tarif dasar listrik.

Terakhir kenaikan harga minyak dunia yang dapat memicu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)," katanya.

(ret)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews