Pengusaha Temui Jokowi, Wan Darusalam: Kita Tak Dengar Langsung dari Presiden

Pengusaha Temui Jokowi, Wan Darusalam: Kita Tak Dengar Langsung dari Presiden

Wan Darusalam (Foto: Yogi/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Pengusaha menemui Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk mempertimbangkan pengalihan status dari Free Trade Zone (FTZ) jadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Pertemuan berlangsung di Ballroom Hotel Raffles, Jakarta, Senin (4/6/2018).

Pengusaha dalam pertemuan itu mengatakan Jokowi bakal mempertimbangkan peralihan FTZ ke KEK. Tapi anggota Tim Teknis Dewan Kawasan Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas (DK-PBPB) Batam Wan Darusalam belum dapat memastikan informasi tersebut.

"Kita tidak bisa mengomentari kondisi ini, karena tidak mendengar langsung dari presiden, susah berkomentar," katanya, Selasa (6/5/2018).

Wan mengatakan, akan mengadakan rapat tim teknis setelah Lebaran membahas hal tersebut. "Jika memang ada arahan baru, palingan nanti disampaikan di sana," ujar Wan yang juga Kepala Bappeda Kota Batam.

Sampai saat ini usai pertemuan pengusaha dan presiden tersebut tidak ada komentar baik dari tim teknis maupun dewan kawasan.

"Kedepan kita akan atur schedule baru terkait proses peralihan ini," katanya. 

Wan mengatakan kedepan proses peralihan ini akan lebih dimaksimalkan lagi karena Kementerian Ekonomi berikan arahan ke Pemko dan BP Batam untuk selesai dalam dua tahun. 

"Itu mempertimbangkan bahasa media, benar atau tidak kita tidak tahu," katanya. 

Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo akan mempertimbangkan dan memperhatikan kondisi Batam terkait status Free Trade Zone (FTZ) di Batam. Batam merupakan sebagai gugus depan Indonesia.

Hal ini disampaikan Presiden RI saat acara buka bersama Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) seluruh Indonesia bersama para menteri dan duta besar negara sahabat di Ballroom Hotel Raffles, Jakarta, Senin (4/6/2018).

Polemik FTZ vs KEK terus berlanjut. Pemerintah inginkan KEK sedangkan sebagian pengusaha memilih untuk tetap FTZ. 

Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengatakan, FTZ telah membawa ekonomi Batam terpuruk beberapa tahun belakangan. 

(tan)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews