Geger, Teroris Rakit Bom di Kampus UNRI Incar Ledakkan Gedung DPR

Geger, Teroris Rakit Bom di Kampus UNRI Incar Ledakkan Gedung DPR

Barang bukti yang disita dari sejumlah terduga teroris di Kampus UNRI (Foto: Antara/Rony Muharrman)

BATAMNEWS.CO.ID, Pekanbaru - Pelaku teror diduga mulai masuk kampus. Tim Densus 88 Antiteror menangkap tiga orang di terduga teroris di gedung Gelanggang Mahasiswa Kampus Universitas Riau (UNRI).

Ketiganya diketahui sebagai alumni UNRI. Dari penggerebekan itu juga disita empat bom rakitan, bahan peledak, panah, dan barang bukti lainnya.

Penangkapan persis di gedung Gelanggang Mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNRI, Jl Soebrantas, Kecamatan Panam, Pekanbaru. 

Peristiwa ini menarik perhatian sejumlah mahasiswa. Apalagi kendaraan jenis Baraccuda berjejer di dalam kamus FISIP UNRI.

Sejumlah polisi berpakaian lengkap juga siap sedia. Mereka menenteng senjata. Suasana kampus mencekam. Tak seorang pun boleh mendekat ke lokasi penggerebekan.

Kapolda Riau Irjeng Nandang mengungkapkan kehadiran di tim Densus 88 di kampus tersebut terkait dugaan adanya jaringan teroris.

"Iya, ada dugaan jaringan teroris," ucap Nandang.

Target bom DPR

Tiga terduga pelaku terorisme di Kampus Unri diduga hendak mengebom sejumlah lokasi. Diantaranya gedung DPR RI dan DPRD Provinsi Riau. 

Tiga orang terduga teroris berinisial MNZ, RB alias D, OS alias K. 

"Diduga menyerukan amaliyah atau penyerangan terhadap kantor-kantor DPR RI dan DPRD," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, dalam keterangannya, Minggu (3/6/2018). 

Saat ini petugas masih menyelidiki ketiganya masuk jaringan mana, apakah Jemaah Ansharut Daulah (JAD) atau bukan. 

Polisi mengatakan sudah mendapat data awal yang cukup akurat untuk menggerebek aktivitas terduga teroris tersebut.

"Data awal yang akurat, tentang apa dan siapa, bagaimana dia akan melakukan apa, sudah diketahui dari awal, baru kita lakukan penggerebekan," kata Kapolda Riau, Irjen Nandang, Sabtu (2/6/2018) malam diacara jumpa pers bersama Rektor UNRI Aras Mulyadi.

Penggerebekan ini membuat kaget Rektor Universitas Riau, Aras Mulyadi. Ia mengutuk keras atas kegiatan terduga teroris di kampusnya yang merakit bom. Sebelum ada penggerebekan terduga teroris, Aras tak pernah curiga. 

"Kami dari Universitas Riau dengan kejadian ini sangat menyayangkan sekali. Karena tidak ada hal-hal yang mencurigakan selama ini, apa lagi kejadian yang mengarah ke teroris ini," kata Rektor UNRI, Prof Dr Ir Aras Mulyadi, dalam jumpa pers di Mapolda Riau, Sabtu (2/6/2018) malam.

Pihak kampus UNRI, mempercayakan pihak aparat kepolisian untuk menindaklanjuti sampai tuntas.

Bahan perakit bom

Polisi menyita sejumlah barang bukti dari tiga orang pelaku. Diantaranya bahan perakit bom. Serbuk-serbuk perakit bom itu masih berada di gedung tersebut.

"Di antaranya ada empat bom yang siap untuk diledakan. Dan sekarang sudah dijinakan ke empat bom tersebut," kata Kapolri Riau Irjen Nandang.

Ada delapan macam jenis serbuk, diantaranya mudah meledak.

Barang-barang tersebut, katanya, dirakit di gedung Gelanggang Mahasiswa di areal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

"Dia rakit di situ (Gelanggang Mahasiswa FISIP). Sementara dia (ketiga terduga teroris) numpang tidur kurang lebih satu bulan di mess Mapala Sakai (UNRI)," katanya.

Para alumni UNRI itu angkatan tahun 2002, 2004 dan 2005. 

Selain bahan perakit bom dua busur panah dengan delapan anak panah, dan senjata angin yang berhasil disita.

Intai dua pekan

Densus 88 Antiteror sudah mengintai aktivitas terduga teroris di Kampus UNRI. Penggerebekan seharusnya sudah dilakukan pada Jumat 1 Juni 2018, namun karena pertimbangan tertentu diundur menjadi Sabtu, 2 Juni 2018.

"Baru bisa dilakukan hari Sabtu," ujarnya Kapolda Riau Inspektur Jenderal Polisi Nandang dalam keterangan resmi, Sabtu (2/6) malam.

Sebelum melakukan penggerebekan, polisi terlebih dahulu telah mengumpulkan data terkait dengan siapa, bagaimana, dan bentuk aktivitas mencurigakan di perguruan tinggi negeri terbesar di Riau tersebut.

"Setelah memperoleh data awal akurat, tentang siapa, bagaimana, akan lakukan apa, sudah diketahui sedari awal, baru digerebek," katanya.

Densus 88 Antiteror bersama Gegana Polda Riau, Sabtu (2/6) siang, menggerebek Gedung Gelanggang Mahasiswa, yang berlokasi di kampus Universitas Riau. Penggerebekan melibatkan personel Brimob bersenjata lengkap dan Gegana serta Inafis.

Nandang menyebut ketiga terduga tersebut merupakan alumni Jurusan Pariwisata dan Jurusan Komunikasi dan Administrasi NegaraUniveritas Riau tahun angkatan 2002 hingga 2005.

Ia mengatakan bahwa polisi hingga saat ini masih terus memintai keterangan para terduga teroris tersebut, termasuk mendalami afiliasi jaringan mereka.

(snw)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews