5 Penyebab Kecelakaan yang Sering Terjadi di Batam

5 Penyebab Kecelakaan yang Sering Terjadi di Batam

Mobil Avanza mengalami kecelakaan belum lama ini di Batam Centre (Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Tingkat kecelakaan lalu lintas di Indonesia termasuk tinggi di antara negara-negara ASEAN. Jumlah korban kecelakaan di Indonesia mencapai 28.000-30.000 jiwa per tahun.

Angka kecelakaan lalu lintas di Kota Batam sudah berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sejak Januari hingga Oktober 2017, polisi menerima laporan kecelakaan lalu lintas sebanyak 179 kasus.

29 orang dilaporkan meninggal dunia. 78 orang mengalami luka berat dan 219 luka ringan.

Angka tersebut jauh lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya. Tahun 2016, polisi menerima laporan kecelakaan 733 kasus.

144 orang dilaporkan meninggal, 361 mengalami luka berat dan 712 orang mengalami luka ringan.

Meskipun demikian, pengendara harus tetap waspada. salah satu caranya yaitu dengan menghindari hal-hal yang menjadi penyebab kecelakaan di Batam seperti berikut.

1. Salah Baca Situasi
Misalnya saja kecelakaan yang terjadi  di depan Mediterania, pada bulan April 2018. Pengendara mobil memaksa menyalip truk gandeng.

Dia menyalip mobil saya. Di depannya ada motor jadi dia memaksa untuk beralih ke jalur kanan. Kalau dia tidak banting ke kanan, dia pasti nabrak sepeda motor itu," ujar sopir truk.

2. Kondisi Kendaraan

Beberapa kali kecelakaan di Batam terjadi karena kendaraan bermasalah di Jalan. Hal ini biasanya karena pengendara tidak memeriksa kondisi kendaraan sebelum berangkat, atau mengabaikan kerusakan.

Misalnya kecelakaan yang terjadi awal Mei 2018 yang menewaskan suami istri. Berdasarkan hasil olah TKP, kecelakaan yang terjadi di kawasan Tanjakan Bukit Daeang Tembesi, Batam, akibat ban sepeda yang dikendarai korban selip.

3. Kelebihan Beban Muatan

Pada tahun 2015, Kecelakaan trailer bermuatan alat berat sejenis crane membuat kemacetan parah di Jalan Gajah Mada Tiban, Sekupang, Batam. Saat di perjalanan tepatnya di tanjakan jalan Southlink, rantai pengikat alat berat tersebut putus seketika.

Oleh karenanya, alat berat crane yang cenderung lebih berat dari pada trailer, merosot dan jatuh ke badan jalan. Seluruh rantai pengikatnya ikut putus.

4. Mengantuk
Sebuah mobil menabrak seorang pedagang kaki lima di depan Hotel Pasific, Jodoh, Batam, tahun 2016 lalu.

Diduga, pengendarai mobil dalam kondisi mengantuk yang membuat dia tidak bisa mengendalikan kemudinya dengan benar.

5. Ngebut
Ngebut di jalanan mengakibatkan pengendara sulit mengendalikan kendaraannya. Misalnya yang terjadi di Jalan Raya Sudirman 2 tepatnya sisi kanan dari Jalan Bandara ke Nongsa pada tahun 2016.

Keterangan saksi mata di lokasi kejadian, mobil melaju kencang dari arah Simpang Bandara menuju Nongsa.

Sampai di pertengahan, mobil tersebut hendak memutar balik ke arah Simpang Bandara.

Namun, karena kecepatan tinggi, sang supir tidak bisa mengendalikan sehingga mobil menabrak batu miring yang ada di sisi kanan jalan.

Kemudian mobil pun masuk parit dengan posisi miring.

Sama halnya dengan kecelakaan di jalan menuju Galang Baru atau setelah jembatan 6 Barelang, pada tahun 2016.

Saksi mata menyebutkan, sebuah taksi melaju kecncang langsung masuk jalur kanan dan menabrak sepeda motor, hingga mobil terbang melewati drainase di tepi jalan.

Sementara sepeda motor masuk terseret dan masuk parit hingga patah di bagian stang depan, dan berkhir di dalam drainase.

Setelah terbang melewati drainase, mobil tersebut berhenti setelah menabrak bukit.

(deb)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews