Kepanikan Dua Pramugari Mendengar Ancaman Bom di Kabin Pesawat

Kepanikan Dua Pramugari Mendengar Ancaman Bom di Kabin Pesawat

Dua pramugari Lion Air yang tampak syok (Foto: via detikcom)

BATAMNEWS.CO.ID - Ancaman bom di pesawat Lion Air membuat panik Pramugari Lion Air. Kepanikan itu membuat sejumlah penumpang membuka pintu darurat dan terjun berhamburan.

Setelah diselidiki ternyata, pelaku penebar teror ancaman bom bernama Frantinus Nirigi.

Saat itu Frantinus melontarkan pernyataan membawa bom di depan dua orag pramugari yang sedang menaruh bagasi di kabin.

"Tanpa ada desak-desakan, dorong-dorongan, semakin lama, semakin lama, kemudian captain saya keluar dengan command, 'Ayo cepat, ayo cepat.' Jadi saya lebih mengeraskan suara saya, 'Ayo cepat, Bapak-Ibu, keluar dengan tenang.' Akhirnya yang di belakang berdiri, semua panik, sedangkan FA saya semua di belakang semua belum standby di station-nya masing-masing. Jadinya FA saya tidak bisa memberikan command dengan benar kepada penumpang dan menjaga station-nya, emergency exit-nya masing-masing, jadi ada beberapa penumpang yang membuka jendela daruratnya," jelas pramugari tersebut panjang-lebar.

Ada banyak penumpang yang berdiri di sayap pesawat. Beberapa dari mereka kemudian meloncat dari atas mesin pesawat.

Frantinus sendiri langsung diringkus sesaat setelah kejadian. Pihak keamanan bandara dan polisi telah melakukan pemeriksaan menyeluruh dan menyatakan tidak ada bom di pesawat itu.

"Setelah diadakan pengecekan bagasi, ternyata bom yang diutarakan Saudara Frantinus Nirigi tidak ditemukan. Untuk kondisi Bandara Supadio sampai saat ini dalam keadaan aman. Selanjutnya pelaku dibawa ke Polresta Pontianak untuk dilakukan pemeriksaan," jelas Kombes Nanang seperti dikutip dari lama detikcom.

Dari Frantinus, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Salah satunya kartu alumni Universitas Tanjungpura. 

Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro sebelumnya membenarkan adanya kejadian ini. Dia menyebut kejadiannya di pesawat Lion Air JT 687 tujuan Jakarta.

Danang menjelaskan, pesawat itu, sesuai dengan jadwal, berangkat dari Bandara Internasional Supadio menuju Jakarta pukul 18.50 WIB. Namun di dalam pesawat ada penumpang yang mengaku bawa bom di tas.

"Ada salah satu orang yang mengaku membawa bom di dalam tas. Kemudian, untuk menjamin keselamatan keamanan penerbangan, pilot memutuskan menurunkan seluruh penumpang, bagasi, dan barang bawaan," katanya.

(snw)

 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews