BATAMNEWS.CO.ID, Lingga - Visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Lingga untuk meningkatkan sektor kesehatan belum berjalan sempurna.

Misalnya masih ditemui masalah pelayanan di RSUD Lingga. Terutama karena keterbatasan obat. Hal tersebut juga dikeluhkan oleh Anggota Komisi II DPRD Lingga, Sui Hiok. Dia mempertanyakan anggaran obat-obatan itu ke mana.

"LPJ Bupati terbaca anggaran pembelian obat sekitar Rp 2,1 milyar lebih dan realisasi 92 persen lebih dengan anggaran lebih Rp 1,9 milyar. Obat itu baru dilelang sekitar bulan September," kata dia, Jumat (25/5/2018).

Dia menilai, jika obat tersebut dilelang pada bulan September 2017. Seharusnya sampai pada Oktober atau Desember tahun lalu. Namun, sampai saat ini masih saja keterbatasan obat jadi permasalahan di RSUD dan puskesmas di Lingga.

Ia juga kesal dengan pelayanan kesehatan, terutama karena keterbatasan obat-obatan. Dia mengaku bingung terhadap pelayanan di Negeri Bunda Tanah Melayu itu.

"Kemarin ada pasien yang melahirkan dan diindikasi harus operasi dari Pulau Senang, Desa Temiang masuk di Puskesmas Tajur Biru. Jam 08.00 WIB pasien melaporkan, kata dokter pasien harus dirujukkan ke rumah sakit Daik," kata dia kepada Batamnews.co.id, Jumat (25/5/2018).

Dia berharap Dinas Kesehatan dapat berbenah dan memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, karena pelayanan kesehatan merupakan suatu hal yang terpenting.

(ruz)