Penyesalan Hampa Ria Siregar dari Balik Penjara

Penyesalan Hampa Ria Siregar dari Balik Penjara

Ria Siregar. (Foto: FB)

"Beri saya kesempatan sekali lagi untuk jadi lebih baik, saya minta maaf, Saya khilaf..," Kata-kata lirih terurai dari bibir Roria Agustina Siregar.

Gadis itu tertatih berjalan dari ruang penyidik menuju sel. Wajahnya tampak kusut. Terlihat rasa lelah menggelayuti di wajah wanita yang sedikit berisi itu. Matanya hanya nanar dalam kesayuan.

Front Pembela Islam (FPI) melaporkan wanita asal Tebing Tinggi Sumatera Utara itu ke Mapolresta Barelang terkait kasus ujaran kebencian dan penistaan agama.

Gadis yang akrab disapa Ria Siregar itu memang aktif di media sosial. Petaka muncul manakala ia menulis postingan diduga berisi umpatan dan caci-maki terhadap keyakinan orang lain.

Postingan Ria langsung menjadi viral, kendati sudah ia hapus. Ia juga meminta maaf. Namun efeknya berantai. Gaungnya besar. Tak pelak, Ria langsung 'tercyduk' aparat.

Status tersangka disandangnya setelah bukti-bukti terkait hate speech dan penistaan agama terkait dirinya dikantongi polisi.

(Foto: Johannes Saragih/Batamnews)

Malang memang nasib mantan perawat yang pernah magang di Rumah Sakit Santa Elisabet Batam Centre itu.

Menjadi pesakitan di dalam sel tahanan Mapolresta Barelang bukannya enak, psikologi pun tertekan, depresi melanda, hilang kebebasan. Semua bak jadi neraka.

Wall Facebook wanita yang biasa dipenuhi video-video live dirinya dengan gaya centil yang khas itu mendadak sepi.  Tak ada lagi video live dan postingan terbaru. Tak ada lagi senyum centil Ria beserta foto-fotonya.

Hanya beberapa postingan share video lama terkait berita serentetan kasus ledakan bom yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia beberapa waktu lalu.

Itu pun terus mendapat serangan dan hujatan balik para facebookers di setiap kolom komentar.

Di dalam sel tahanan Ria tampak depresi. Wajahnya kusut. Ia terlihat lelah. Untuk berjalan dari ruangan penyidik pun, Ria dipapah seorang Polwan.

Baca juga:

Perusahaan Asal Perancis di Batam Buka Lowongan

Donat Rasa Indomie Goreng, Mau Coba?

 

Bahkan wanita ini dikabarkan sempat pingsan saat dihadirkan dalam pertemuan antara Persatuan Marga Siregar Kota Batam dan FPI. Langkah damai tengah diupayakan Marga Siregar Kota Batam.

Tujuannya agar jalan damai ditempuh, Ria kembali bisa bermedsos ria. Tapi sepertinya jalan damai itu belum terbuka. 

(Foto: Kokorimba/Batamnews)

FPI enggan memberikan komentar terkait pertemuan itu. Begitu pun perwakilan dari Persatuan Marga Siregar.

"Maaf ya untuk sementara belum ada komentar apapun dari kami berdua dan nanti akan kami sampaikan," ujar Susanto Siregar Perwakilan Keluarga Siregar Batam kepada batamnews.co.id.

Ria saat ini terjerat Pasal 28 UU ITE dengan hukuman maksimal 6 tahun penjara.

MUI Angkat Bicara

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batam KH. Usman Ahmad angkat bicara terkait kasus Ria Siregar. Ia mengatakan meskipun minta maaf proses hukum harus dilanjutkan.

"Minta maaf tetap diberi, namun proses hukum harus terus berlanjut," kata Umar, Kamis (24/5/2018).

Ia melanjutkan, dari postingan tersebut tidak hanya sebagian umat muslim yang tersinggung, tapi semuanya. "Maaf ya maaf, maaf hanya untuk meredam gejolak," ujarnya.

Jika merasa keberatan itu sudah menjadi risiko ketika memposting ungkapan yang memicu suasana panas. "Kita juga sudah imbau semua pihak agar tidak mengungkap hal-hal provokasi," ucapnya.

Umar mengatakan, apa yang dirasakan Ria terkait teroris, sama seperti apa yang dirasakan orang lain termasuk umat muslim.

"Kita tidak tahu juga itu pelaku teror, yang jelas tidak Islam, Islam tidak mengajarkan seperti itu, ISIS juga tidak Islam," katanya.

Kalau dikaji di Arab siapa yang melakukan pembunuhan, ISIS itu siapa sebenarnya? Israel bagaimana? "Makanya di luar itu kita semua harus hati-hati," paparnya.

Apresiasi Kepolisian

Ketua MUI juga memberikan apresiasi kepada pihak Polresta Barelang karena dengan cepat melakukan penangkapan. "Kalau tidak cepat ini akan jadi bola liar, semakin dasyat nantinya," katanya.

Menurutnya, kondisi seperti memang harus cepat ditanggapi pihak kepolisian, terutama di daerah investasi seperti Kota Batam.

"Kalau dibiarkan, kemudian ricuh, akan berdampak kepada investasi, sensi sekali terhadap Batam. Berbeda dengan daerah lain," ujarnya.

"Mari sekarang kita lebih banyak lontarkan senyuman daripada kebencian," imbaunya.

Selain serangan dan hujatan terkait postingan Ria, beberapa dukungan pun juga diberikan netizen untuk memaafkan Ria.

Tak ada lagi sepertinya pengampunan untuk Ria Siregar. Malang sekali nasibmu..

(fox/tan)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews