Meninggal Dunia, Ternyata Tunawisma Ini Punya Uang Miliaran

Meninggal Dunia, Ternyata Tunawisma Ini Punya Uang Miliaran

foto ilustrasi: pxhere.com

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Fatima Othman seorang tunawisma cacat, hidup di jalanan Lebanon, ternyata meninggalkan kekayaan miliar rupiah sebelum meninggal.

Dia ditemukan meninggal dalam tidur. Polisi mengatakan mereka terkejut, Ia memiliki lebih dari 1,7 miliar pound Lebanon atau sekitar Rp 15 miliaran di bank dan ribuan poundsterling lebih uang tunai yang disimpannya di dalam kantong sampah.

Petugas yang menyelidiki kematiannya memeriksa beberapa barang yang dia miliki dan menemukan dua kantong hitam berisi 5.000.000 pound Lebanon (LBP) (Rp 46 jutaan) dalam bentuk uang tunai.

Mereka makin terkejut ketika menemukan buku tabungan bank lokal yang berisi 1,7 miliar LBP (Rp 15 miliaran) dalam tabungan. Almarhumah diketahui polisi dan penduduk tinggal di kota Ain Al-Zahab di Akkar, Lebanon utara, tetapi tidak ada yang tahu tentang uang miliknya.

Penduduk setempat yang mengenal perempuan itu juga terkejut dengan kekakyaannya. Dia terkenal di daerah itu setelah foto seorang prajurit memberikan makanan dan minumannya karena dia tidak dapat menggunakan tangan atau kakinya telah diposting online.

Prajurit itu mendapat pujian dari komandannya karena ‘welas asih dan kemanusiaannya’ ketika foto itu menjadi viral. Polisi melacak keluarga Fatima setelah kematiannya yang telah mengatur pemakamannya.

Juru bicara polisi Joseph Musallem mengatakan, polisi tidak menganggap kematian Fatima sebagai hal yang mencurigakan dan menambahkan diduga perempuan berusia 52 tahun itu meninggal karena serangan jantung.

Dia mengatakan bahwa penemuan uang tunai dan buku tabungan 'adalah kejutan besar'. Mereka memberi tahu para penyelidik bahwa mereka tidak tahu dia kaya dan percaya dia tidak mau mengakui kekayaannya.

Menurut mereka, dia terus hidup di jalan 'karena itulah yang dia tahu'. Dilaporkan, Fatima telah kehilangan tangan dan kakinya selama Perang Sipil Lebanon di negara itu dari 1975 hingga 1990 yang menyebabkan sekitar 120.000 orang tewas.

(*)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews