Pedagang di Batam Terpukul Pasca Serangan Teroris di Surabaya

Pedagang di Batam Terpukul Pasca Serangan Teroris di Surabaya

Pemandangan pusat perekonomian Batam, Nagoya dan Jodoh, yang terlihat dari ketinggian pada Senin (21/5/2018) (Foto: Johannews/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Rangkaian aksi teror yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu, cukup dirasakan para pedagang di Batam. 

Pedagang di pusat perbelanjaan Mega Mall Batam, mengaku omzet mereka merosot pasca kejadian tersebut. Warga negara asing yang biasa berkunjung ke Batam jauh berkurang. 

"Omzet saya turun 75% sejak kasus tersebut, hal ini mungkin karena kasus bom tersebut," ujar Meli salah satu di kawasan Mega Mall Batam, Senin (21/5/2018).

Selain itu, Meli juga mengatakan penyebab lainnya mungkin banyak wisatawan yang memutuskan untuk tidak bepergian ke Indonesia setelah kejadian tersebut.

"Sangat terasa sekali kunjungan WNA di Mega Mall Batam menurun pasca terjadinya kasus bom tersebut, ditambah lagi target pasar saya adalah WNA," ujar Meli.

Selain itu iskandar salah seorang penjual jam di kawasan Nagoya, Batam, juga merasakan hal yang sama.

"Omzet saya juga menurun belakangan ini, namun saya tidak mengerti apakah itu ada sangkut pautnya dengan kasus teroris atau karena sedang musim awal puasa," ucapnya.

Iskandar mengatakan bahwa sepinya pengunjung belakangan ini mungkin karena beberapa imbauan yang tersebar di beberapa grup WhatsApp yang berisi untuk menjauhi tempat keramaian agar aman dari aksi terosis.

Bahkan dalam pesan-pesan tersebut, tersebar bahwa, ada beberapa mall di Batam yang diminta untuk dijauhi. Diduga pesan berantai itu adalah hoaks.

"Bisa jadi karena imbauan tersebut juga yang menyebabkan selain sepinya wisatawan luar yang datang ke mall, wisatawan dalam negeri juga takut untuk belanja di Mega Mall Batam," kata dia.

Seorang pedagang di Nagoya Hill Mall Batam juga mengeluh. Menurutnya, sudahlah ekonomi Batam tengah terpuruk, ditambah lagi adanya aksi teroris yang membuat wisatawan mengurungkan niat bepergian ke Batam.

"Sepi Bang," ujar seorang pedagang kepada batamnews.co.id. Menurutnya, kondisi semacam ini cukup memukul penghasilan mereka sehari-hari.

(put)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews