BATAMNEWS.CO.ID, BATAM - Ratusan mahasiswa dan dosen Politeknik Negeri Batam melakukan aksi simpati di depan kampus, Senin (14/5/2018). Mereka menolak segala bentuk paham radikalisme dan terorisme.

Aksi yang dilaksanakan pukul 16.45 WIB itu diikuti 800 mahasiswa dan dosen. Hal ini salah satu cara mereka berempati terhadap korban dari aksi teror yang terjadi di Indonesia sejak beberapa hari ini.

"Radikalisme dan terosisme adalah salah satu bentuk perlawanan HAM yang harus kita tindaki secara serius," kata Presiden Mahasiswa Politeknik Negeri Batam, Rizky Sapriadi.

Dalam orasinya, Rizky mengatakan bahwa seluruh elemen kampus Politeknik Negeri Batam mengecam keras segala tindakan kekerasan, radikalisme dan terorisme.

Ratusan mahasiswa Poli Batam yang melakukan aksi di depan kampus Politeknik Negeri Batam ini pun membawa berbagai perlengkapan aksi, mulai dari poster dengan tulisan mengecam aksi terorisme yang terjadi belakangan ini. Hingga spanduk yang bertuliskan mengecam keras paham radikalisme dan teroris.

"Kami mengecam dan mengutuk segala macam tindakan yang menggunakan kekerasan, apalagi dengan cara mengatasnamakan agama dengan cara menebarkan teror," ujarnya.

Rizky menambahkan, Islam tidak mengajarkan kekerasan bahkan tidak ada satu pun agama di dunia yang membenarkan cara-cara kekerasan dalam kehidupan sehari-hari.

"Kami dukung penuh upaya dan langkah-langkah aparat keamanan untuk mengusut secara cepat dan tuntas semua peristiwa aksi radikalisme dan terosisme tersebut," ujarnya.

Dalam aksi ini, para mahasiswa dan dosen Poli Batam juga mengajak seluruh warga Batam untuk bersatu, menahan diri dan tidak terprovokasi dalam segala bentuk kekerasan yang terjadi.

"Nantinya Mahasiswa dan dosen Politeknik Negeri Batam akan melakukan aksi dengan jumlah massa yang lebih besar menentang terorisme," ucapnyai.

(put)