Wakapolri: 9 Polisi Disandera, Tidak Ada Negosiasi dengan Napi Teroris

Wakapolri: 9 Polisi Disandera, Tidak Ada Negosiasi dengan Napi Teroris

Petugas kepolisian sudah menentralisir Mako Brimob (Foto: via Merdeka)

BATAMNEWS.CO.ID, Depok - Wakapolri Komjen Pol Syafruddin mengatakan kejadian penyanderaan 9 angota Polri bukan di Rutan Mako Brimob, melainkan di Rutan Cabang Salemba yang berada di Kompleks Mako Brimob.

"Saya tegaskan bukan di Rutan Mako Brimob, bukan di Rutan Mako Brimob," ujar Syafruddin di hadapan wartawan, Kamis (10/5/2018).

Kejadian penyanderaan sejumlah anggota Polri di Rutan cabang Salemba yang berada di Mako Brimob menurutnya sudah berakhir. Lima anggota Polri dinyatakan tewas.

"Pelaku seluruh tahanan, 156 tahanan. Jadi yang melakukan seluruh tahanan," ujar Komjen Syafruddin, Wakapolri saat konferensi pers di Depok, Kamis (10/5/2018).

Menurut Syafruddin, ada sekitar 9 anggota Polri disandera pada awalnya. "5 orang dibunuh secara sadis. 4 luka-luka. Yang terluka sempat keluar dari sanderaan," ujar Syarudin.

Kemudian satu orang Brigadir Iwan Sarjana baru dilepaskan Kamis dini hari tadi.

"Polri meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas gangguan ini. Menjadi pusat perhatian anak bangsa. Pusat perhatian dunia," ujarnya. 

"Walaupun Polri menjadi korban," imbuhnya. Ia pun meminta maaf kepada keluarga anggota Polri yang gugur. 

"Segala upaya kita lakukan. Kenapa dilarang liputan, karena persoalanan keamanan," katanya. 

Operasi penyanderaan dan pembunuhan sadis. Berjalan selama 36 jam. Terdapat 156 tahanan yang menyandera.

"Polri berusaha sepersuasif mungkin dan berkepala dingin. Meskipun teman-teman menjadi korban," ujar dia.

Operasi sudah berakhir pada pukul 07.15 dengan cara persuasif.

(snw)

 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews