9 Fakta Mengejutkan Kerusuhan Mako Brimob

9 Fakta Mengejutkan Kerusuhan Mako Brimob

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Kerusuhan yang terjadi di Rutan Mako Brimob Selasa (8/5/2018) malam hingga Rabu (9/5/2018) dini hari mengarah ke tindakan terorisme.

Lima anggota Densus Antiteror dibantai secara sadis dan tidak manusiawi. Pihak kepolisian menyebut kerusuhan berawal dari penolakan pihak keluarga narapidana terorisme saat polisi hendak memeriksa makanan yang dibawa.

Berikut adalah 9 fakta yang terkumpul mengenai kejadian kerusuhan yang mengarah pada tindakan terorisme tersebut.

1. Berawal dari keributan 

Keributan tersebut bermula dari penolakan pihak keluarga narapidana terorisme saat polisi hendak memeriksa makanan yang dibawa. Ketika itu pihak keluarga bermaksud menjenguk salah satu narapidana terorisme.
 

2. Lima polisi gugur 

Identitas polisi yang gugur tersebut adalah Bripda Syukron Fadhli, Ipda Yudi Rospuji, Briptu Fandy, Bripka Denny, dan Bripka Iwan Sarjana.

Sementara, 1 orang lagi merupakan tahanan di Mako Brimob.
 

3. Satu napi terorisme ditembak mati

Sementara, 1 orang lagi merupakan tahanan di Mako Brimob. Tahanan ini bernama Abu Ibrahim atau biasa dikenal dengan nama Beny Syamsu.

Teroris dari Pekanbaru itu tewas lantaran sempat mengancam dan merebut senjata petugas.

4. Mako Brimob penuh napi teroris

Ada 130 napi terorisme yang kini menghuni rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok. Selain menjadi Markas Brimob lokasi itu juga menjadi Markas Densus 88 Anti Teror.

Narapidana terorisme tersebut telah mengusai seluruh blok yang berjumlah 6 yang ada di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, termasuk blok tempat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ditahan.

5. Percobaan bobol tahanan

Ada sekitar 30 sampai 40 orang yang pertama kali melakukan provokasi kericuhan dan membobol teralis besi tahanan di gedung C.

6. Beberapa Polisi yang Gugur Merupakan Penyidik Napi Teroris

Kuasa hukum terdakwa bom Thamrin Aman Abdurrahman, Asrudin Hatjani mengatakan, ada beberapa polisi yang gugur saat kericuhan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok merupakan penyidik yang menangani kasus kliennya.

Asrudin mengatakan, mengenali penyidik yang gugur itu karena beberapa kali bertemu dalam penanganan kasus Aman.
 

7. Kondisi Ahok 

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto memperkirakan tahanan lain, termasuk mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dalam kondisi baik pasca-kerusuhan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, pada Selasa (8/5/2018).

Menurut Setyo, kerusuhan dan penyanderaan tersebut hanya terjadi di blok yang berisi napi terorisme. Sementara, Ahok dan tahanan kasus lain di blok yang berbeda.

"Ya itu kami kan tidak bisa masuk. Semoga mereka dalam kondisi baik, karena terpisah bloknya," ujar Setyo saat memberikan keterangan pers di Markas Korps Sabhara Baharkam, Depok, Rabu (9/5/2018).
 

8. Lima anggota Densus Antiteror tewas

Lima korban tewas dari pihak kepolisian telah berhasil diidentifikasi. Sebagian besar dari mereka mengalami luka dalam di bagian leher akibat senjata  tajam. Ada pula yang mengalami luka tembak di kepala.

9. Ada Kaitannya ISIS 

Polisi tidak membantah bahwa salah satu tuntutan napi itu adalah terkait terdakwa kasus terorisme Aman Abdurrahman. Saat ini Aman Abdurrahman disebut sebagai pimpinan ISIS di Indonesia.

"Kalau dibilang ada hubungan dengan Aman, memang ada tuntutan itu," ucap Setyo.

Menurut polisi, para napi teroris itu ingin bertemu Aman Abdurrahman. Permintaan itu pun sudah dipenuhi.

"Menurut info mereka sudah bertemu Aman kemarin," ucap Setyo.

Meski demikian, Setyo tidak mau menjelaskan lebih detail mengenai tuntutan para napi teroris. Sebab, saat ini upaya negoisasi masih dilakukan.

(deb)

 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews