PT BMOC Buka Pabrik di Bintan, Butuh Ratusan Tenaga Kerja

PT BMOC Buka Pabrik di Bintan, Butuh Ratusan Tenaga Kerja

Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri International, Kementerian Perindustrian RI, I Gusti Putu Surya Wiryawan bersama Pejabat PT BOMC, PT Singatac, PT BIIE, Galan Venture Group (GVG) dan OPD Bintan melakukan peletakkan pasir saat Ground Breaking PT BOMC di Kawasan Industri Lobam, Bintan. (Foto: Ary/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Bintan - Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Kepri mendukung penuh investasi di Kabupaten Bintan. Sebab melalui investasilah perekonomian daerah semakin maju dan meningkat.

Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri International, Kementerian Perindustrian RI, I Gusti Putu Surya Wiryawan mengatakan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja merupakan pioritas utama program pemerintah Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kala (JK). 

"Jadi melalui investasi dari PT Bintan Offshore Marine Center (BOMC) inilah terbukanya lapangan kerja sehingga ekonomi daerah semakin maju," ujarnya.

Bintan memiliki posisi yang sangat strategis di Indonesia yaitu dekat dengan Selat Malak dan Selat Philips serta negara Asia lainnya. Kemudian ketersediaan lahan di Bintan masih luas sehingga masih banyak investor yang bisa berinvestasi di sini.

Namun investasi yang diharapkan Pemerintah Pusat itu pelaku usaha yang sudah punya nama. Seperti PT BOMC yang merupakan perusahaan join venture antara Australia (Qube) dan Singapura (Singatac). Mereka mengembangkan olahan migas di lahan PT Bintan Inti Industrial Estate (BIIE) Lobam, Bintan.

PT BIIE selaku penyedia kawasan juga harus menyediakan fasilitas yang ideal agar semakin banyak investor-investor yang berinvestasi. Begitu juga fasilitas yang disediakan PT BOMC juga harus mampu menarik investasi-investasi lainnya. 

"Harus ada investor yang sudah punya nama berinvestasi di Bintan. Pasti pelaku-pelaku usaha lainnya akan datang. Apabila suatu pasar tidak memiliki pelaku usaha terkenal yang lain tak akan datang," jelasnya.

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah akan mempermudah dalam kepengurusan administrasi. Baik itu perizinan maupun lainnya. Kemudian juga menyiapkan pendidikan vokasi disini. Tujuannya untuk memberikan kegiatan pelatihan bagi masyarakat lokal. Karena perusahaan ternama akan memperkerjakan tenaga terampil.

"Ketika investor datang sudah ada tenaga-tenaga terlatih yang sudah sertifikasi dan jangan sampai kesempatan kerja disini tidak bisa dinikmati oleh putra-putri daerah," sebutnya.

Gubernur Kepri, Nurdin Basirun menyambut positif atas investasi yang dilakukan PT BOMC di Bintan. Dia berjanji akan membantu memberikan kemudahan khususnya perizinan kepada investor yang masuk ke daerahnya.

Karena dengan kemudahan itulah investasi akan berdatangan dan perekonomian nasional juga semakin maju. "Kami akan mendorong infrastruktur untuk memudahkan investasi di Kepri," katanya.

Nurdin mengaku sesuai kehendak Pemerintah Pusat (Jokowi-JK) bahwa Indonesia harus menjadi poros maritim. Itu telah tercapai, khususnya di Kepri yang akan menjadi poros maritimnya negara ini.

Agar poros maritim itu semakin kuat, pemerintah akan memberikan seluruh fasilitas yang dibutuhkan oleh investor. Sebab menurut dia, investor itu seperti raja yang harus dilayani dengan baik sehingga pemerintah harus berada di tengah-tengahnya untuk mendengarkan langsung keinginan dan kebutuhan tersebut.

"Pemerintah akan melindungi fasilitas-fasilitas. Karena instruksi dari pemerintah di pusat menginginkan permudah dunia investasi khususnya dalam hal perizinan. Kami akan mendorong infrastruktur termasuk regulasinya untuk mempermudah investor dalam melakukan investasinya diwilayah Kepri," ucapnya.

Industri itu bernama Bintan Offshore Marine Center (BOMC). Pembangunannya direncanakan dimulai tahun depan diatas lahan seluas 12 hektare di Kawasan Bintan Inti Industrial Estate (BIIE), Lobam, Bintan, Kepulauan Riau. 

(ary)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews