BATAMNEWS.CO.ID, Lingga - Pasar Pancur, Kabupaten Lingga, hingga saat ini belum masih belum dihuni. Pasar tersebut menghabiskan anggaran mencapai Rp 1 miliar. 

Informasi yang diperoleh Batamnews.co.id, pasar tersebut selesai dibangun pada tahun 2013 lalu. Namun, hingga tahun 2018 ini pasar yang sudah disekat untuk pedagang itu tidak juga difungsikan.

Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Lingga Utara, Kimat Awal mengaku, sebelumnya pasar tersebut sempat beroperasi. Namun, hanya berselang setengah bulan lamanya, pasar tersebut kembali kosong.

"Kami sudah pernah mencoba mengaktifkan dulunya, ada lah sekitar setengah bulan, tapi pelanggannya kurang. Karena lokisnya agak jauh  dari pusat perbelanjaan yang ada di Pancur itu," kata Kimat kepada Batamnews.co.id, Selasa (1/5/2018).

Dia menilai, sepinya pembeli yang membuat pedagang tidak betah berjualan di pasar itu, karena lokasi pasar yang tidak strategis. Jauh dari pertokoan dan berada di antara rumah-rumah warga menjadi salah satu sebabnya.

"Jadi, terkait pasar ini, kami sudah koordinasi dengan pak Lurah baru, karena kemarin pada waktu masih zaman lurah lama, kami ada terbentur masalah sedikit, setelah lurah baru ini, karena berita juga mencuat, kami sudah ada koordinasi. Rencana kami hari Senin mau rapat," ujarnya.

Kimat melanjutkan, karena ada beberapa kegiatan lainnya, maka rapat bersama Lurah dan tokoh masyarakat tersebut harus ditunda.

"Kami tunda hari Rabu besok atau Kamis lah. Nanti mau dijadikan apa untuk sementara, ataupun bagaimana jalan keluarnya akan kami cari. Insya Allah dengan pertemuan itu nantinya akan ada jalan keluar," ucapnya.

Dia menjelaskan, mengapa dipilihnya lokasi tersebut sebagai lokasi pembangunan pasar, Kimat menjelaskan tidak mengetahui secara pasti, karena pada saat pasar itu dibangun dirinya belum menjabat di Kecamatan Lingga Utara.

Namun, dirinya turut menyayangkan terkait pembangun pasar yang seolah-olah tanpa perencanaan yang matang tersebut.

(ruz)