Wisata Religi Bikin Kaya Pedagang Setempat

Wisata Religi Bikin Kaya Pedagang Setempat

Wisata religi di Jawa Barat (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Ciamis - Wisata religi ternyata menjadi ladang baru meningkatkan ekonomi masyarakat. Masyarakat sekitar Pesantren Sirnarasa, Kampung Cisirri, Desa Ciomas, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, sudah merasakan hal itu.

Warung di sekitar milik masyarkaat naik omzet. Bahkan hingga 400 persen. Deputi Pemasaran I Kementerian Pariwisata I Gde Pitana, didampingi Asisten Deputi Pemasaran I Regional II, Sumarni, mengapresiasi hal tersebut.

“Potensi mengembangkan Wisata Religi di Indonesia sangat tinggi. Jika dikelola dengan baik, impact akan langsung dirasakan masyarakat. Dan hal ini telah terbukti. Wisata Religi mampu mendongkrak pendapatan masyarakat,” tutur Pitana.

Sedangkan Kepala Bidang Pemasaran Area I Kementerian Pariwisata Wawan Gunawan, mengapresiasi kegiatan ini. Wawan datang langsung mewakili Kemenpar ke perhelatan yang dihadiri ribuan orang tersebut.

“Ini kegiatan yang sangat baik dan memiliki banyak manfaat. Di satu sisi kegiatan ini sangat mendukung Wisata Religi, Wisata Halal yang dikembangkan Kementerian Pariwisata. Terlebih Jawa Barat menjadi salah satu destinasi unggulan untuk Destinasi Halal Indonesia. Dan di sisi lain, masyarakat terbantu perekonomiannya,” tutur Wawan.

Salah satu masyarakat yang mendapatkan peningkatan penjualan dengan hadirnya Wisata Religi adalah Ibu Ena, pemilik Warung Makan Zahra. Lokasi warung makan ini sangat strategis. Berada depan Pesantren Sirnarasa. 

Menurutnya, pada hari biasa warung miliknya memperoleh pendapatan sekitar Rp 2 juta. Sebagian pembelinya adalah para santri. Ketika ada kegiatan Tabligh Akbar, pendapatan warungnya bisa mencapai Rp 7 juta - Rp 8 juta.  

"Ketika ada Tabligh Akbar penjualan bisa mencapai Rp 7 juta sampai Rp 8 juta," ujar Ena, saat Tabligh Akbar bertajuk "Wisata Religi Peradaban Dunia : Nada dan Dakwah - Syiar dan Syair Manaqib".

Menurut Ketua Yayasan  Sirnarasa Cisirri (YSC) H Dadang Muliawan, Msos, di sekitar pesantren memang banyak warung. Dan untuk memenuhi akomodasi jamaah luar kota, masyarakat sekitar juga menyediakan penginapan. "Tabligh Akbar Pesantren Sirnarasa memberi dampak positif kepada perekonomian masyarakat sekitar," ujar Dadang.

Dadang yang juga menantu pengasuh Pesantren Sirnarasa, Syech Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Al Maslul, atau Abah Aos, mengungkapkan, Tabligh Takbar yang diadakan setiap tanggal 10 pada bulan penanggalan hijriah, dihadiri sekitar 5.000 jamaah. 

Para jamaah itu datang dari berbagai daerah di Indonesia. Seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jambi, Palembang, Kalimantan, dan Lampung. Bahkan, ada yang berasal dari Amerika Serikat. "Jika Tabligh Akbar diadakan pada hari libur, jamaah yang hadir bisa mencapai 10.000 orang," ujarnya.

Dijelaskan Dadang, tujuan penyelenggaraan Tabligh Akbar adalah untuk memberi motivasi kepada para jamaah. Terutama untuk meningkatkan hubungan vertikal kepada 

"Tabligh Akbar ini kami kemas dalam bentuk wisata religi untuk memotivasi dan memberi kesadaran kepada jamaah dalam meningkatkan hubungan dengan Tuhan dan sesama manusia," ujarnya. 

Wujud dari Rohmatan lil 'alamin tersebut, kata Dadang, adalah hadirnya sebagian  peserta dari Amerika Serikat yang non muslim. "Peserta non muslim tersebut bersama jamaah lain mendengarkan ceramah yang disampaikan oleh para da'i," papar sarjana S2 Komunikasi Penyiaran Islam ini.

Dadang mengakui, terselenggaranya kegiatan Wisata Religi Ziarah Peradaban Dunia yang menjadi kegiatan rutin setiap bulan dalam bentuk Tabligh Akbar tersebut tidak terlepas dari dukungan  Kementerian Pariwisata. 

"Dari Kementerian Pariwisata, kami harapkan adanya masukan perbaikan penyelengggaraan kegiatan. Terutama yang terkait dengan kepariwisataan. Sedangkan dari Pemerintah Daerah, kami harapkan jalan menuju lokasi diperlebar sehingga akses jamaah lebih mudah serta adanya area parkir kendaraan jamaah," harap Dadang.

Dadang menyatakan, melalui berbagai kegiatan yang dilakukan,  Pesantren Sirnarasa telah turut membangun mental ummat untuk memiliki kesadaran dalam berbangsa dan bernegara.

Selain Tabligh Akbar yang dihadiri oleh ribuan ummat, Yayasan Sirnarasa Cisirri, juga menyelenggarakan pendidikan Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Diniyah, Tsanawiyah, Aliyah dan Sekah Tinggi Ilmu Dakwah (STID).

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik pelaksanaan Wisata Religi di Jawa Barat ini. Terlebih, Jawa Barat memang menjadi salah satu dari 10 destinasi utama wisata halal Kemenpar.

“Untuk mengembangkan halal tourism di Tanah Air, kita menetapkan 10 destinasi utama wisata halal. Yaitu Aceh, Sumatera Barat, Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Lombok/NTB, dan Sulawesi Selatan.  Namun, untuk saat ini kita masih fokus di 5 destinasi yaitu Aceh, Sumatera Barat, Lombok, DKI Jakarta, dan Jawa Barat,” paparnya.

(adv)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews