Nilai Impor Kepri Naik Dari Sektor Nonmigas

Nilai Impor Kepri Naik Dari Sektor Nonmigas

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, nilai Impor Kepri pada Maret 2018 mencapai US$ 901,41 juta. Naik 9,78 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya yakni Februari 2018.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Kepri, Rahmad Iswanto di Tanjungpinang, Senin (16/4).

"Kenaikan nilai impor tersebut disebabkan oleh kenaikan nilai impor sektor non migas sebesar 10,86 persen dan sektor migas sebesar 1,79 persen," ujar Rahmad.

Rahmad menuturkan, peran impor terbesar di Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Maret 2018 adalah sektor industri dengan peran 82,27 persen dari total nilai impor.

"Nilai impor migas pada bulan Maret 2018 mencapai US$99,93 juta atau naik 1,79 persen dibanding Februari 2018," ungkap Rahmad.

Sementara untuk Nilai impor non migas, lanjut Rahmad pada Maret 2018 mencapai US$801,49 juta atau naik 10,86 persen dibanding Februari 2018.

"Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun yang berbeda, impor Provinsi Kepri mengalami kenaikan sebesar 15,12 persen, yaitu dari US$783,03 juta menjadi US$901,41 juta," tegas Rahmad.

Disampaikan Rahmad, untuk total impor kumulatif bulan Januari-Maret 2018 Provinsi Kepri mencapai US$2.747,42 juta.

"Jika dibanding dengan total impor kumulatif Januari-Maret 2017, nilai impor mengalami kenaikan sebesar 31,29 persen, yaitu dari US$2.092,67 juta menjadi US$2.747,42 juta," tegas Rahmad.

Sementara itu, untuk komoditas impor nonmigas d terbesar pada Maret golongan barang mesin/peralatan listrik (85) dengan nilai US$829,16 juta atau 35,92 persen dari total impor nonmigas.

"Untuk Negara pemasok barang impor ke Kepri masih di dominasi negara tetangga Singapura dengan nilai US$895,79 juta dengan konstribusi 32,60 persen," tambah Rahmad.

Perkembangan impor Kepri ini didominasi masuk melalui dua pelabuhan bongkar muat Batu Ampar dengan nilai impor sebesar US$1.298,30 juta, disusul Pelabuhan Sekupang dengan nilai impor sebesar US$644,22 juta.

"Dengan kontribusi dari kedua pelabuhan tersebut mencapai 70,70 persen dari total impor," ujar Rahmad kembali.

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews