Pedagang Moko Tanjungpinang Angkat Kaki dari Kota Lama

Pedagang Moko Tanjungpinang Angkat Kaki dari Kota Lama

Seorang pedagang Moko Tanjungpinang yang pindah ke Jembatan Dompak (Foto: Adi/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Tanjungpinang - Para pedagang Mobile Toko Tanjungpinang Night Market (Moko TNM) tak ada satu pun terlihat lagi berjualan di Jalan Merdeka, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Padahal program Moko TNM diluncurkan pemerintah Kota Tanjungpinang untuk menghidupkan kembali gairah perekonomian di Kota Lama yang selama ini sepi pengunjung, namun nyatanya tak sesuai harapan.

Hanya sekitar satu bulan lebih para pedagang bertahan berjualan di pinggir jalan Merdeka. Angkat kakinya para pedagang berjualan di kawasan itu disebabkan sepinya pengunjung.

Batamnews.co.id, Minggu malam (8/4/2018) berkunjung di Jalan Merdeka, tak ada satu pun terlihat para pedagang Moko berjualan dikawasan tersebut, hanya terlihat beberapa tukang ojek dan lalu lalang kendaraan. 

Namun kendaraan yang melintasi di ruas jalan itu pun  tidak terlalu padat, dalam lima menit hanya sekitar 10 kendaraan yang lewat.

Sejak angkat kaki dari Jalan Merdeka, para pedagang Moko pun tak tahu mau jualan kemana, ada yang berjualan di Jalan Pemuda, ada yang tidak berjualan lagi karena kehabisan modal dan ada juga yang memilih berjualan di daerah Jembatan Dompak Tanjungpinang.

Januaris Izan salah satu pedagang Moko saat ditemui Batamnews mengaku, tak lagi berjualan di Jalan Merdeka. Alasannya sepinya pengunjung, dampaknya para pedagang kehabisan modal bahkan merugi selama berjualan.

"Sebenarnya kami mau jualan di sana, tapi tak bisa juga bertahan para pedagang yang lain sudah nggak ada, kami pedagang yang terakhir di Jalan Merdeka itu, saya pun cabut lah," katanya.

Ia menuturkan selama ini para pedagang Moko mengeluhkan kendaraan yang melintasi di jalan Merdeka dengan kecepatan tinggi dan biaya listrik tak ditanggung lagi oleh pemerintah.

"Kendaraan yang lewat sering ngebut, kita juga takut mau bentang meja, pengunjung jadi takut mau berhenti, parkiran juga, ditambah lagi listrik tak dibayar, katanya selama tiga ditanggung," kata dia.

Ia mengatakan sebenarnya berjualan Merdeka itu berpotensi, tapi pemerintahnya juga harus ikut berperan mengelar event-event di daerah Kota Lama agar para pengunjung ramai dan jumlah Moko saat ini masih kurang ada sekitar 11 unit.

"Pemerintah melalui OPD nya juga harus ikut berperan gelar event, itu kalau menghidupkan kembali kota lama, kalau Moko ditambah lagi pemuda pun bisa ikut berjualan, selama ini bapak yang jualan bakso hanya laku dua piring, gimana mau bertahan," ujarnya.

(adi)

 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews