Tiga Kementerian Investigasi Limbah Sludge Oil di Lagoi Bintan

Tiga Kementerian Investigasi Limbah Sludge Oil di Lagoi Bintan

Limbah minyak hitam di pantai Lagoi (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Tim Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK), Kemeterian Perhubungan (Kemenhub) dan Ditjen Migas serta Kemetrian Maritim, akan melaksanakan audit lingkungan dan investigasi tentang tumpahan minyak di perairan Kepulauan Riau. 

Tim ini akan bekerja pada awal April mendatang yang berpusat di Kota Batam. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, Herman Rozie mengatakan bahwa ada 8 perusahaan limbah di Kepri, 6 diantaranya berada di kota Batam dan dua lagi berada di Karimun. 

"Makanya dipusatkan di Batam, karena perusahaan limbah paling banyak ada di Batam, nantinya tim akan bergerak pada tanggal 3-6 April untuk menginvestigasi tumpahan minyak di Perairan Kepri," ujar Herman, Selasa (27/3/2018). 

Berdasarkan data tahun 2017, belum ada ditemukan pencemaran di perairan Kepri, namun beberapa waktu yang lalu di kawasan Kabil ditemukan tumpahan minyak, hal ini yang membuat tim dari Kementerian segera melakukan investigasi. 

Herman menjelaskan tumpahan minyak tersebut tidak langsung dapat diidentifikasi, karena termasuk fenomena alam. 

"Sulit diidentifikasi, makanya perlu tim yang turun ke lapangan,bisa jadi tumpahan minyak itu dibawa arus dari Singapura ataupun Malaysia," katanya. 

Namun berbeda pada kasus jika Kantor pelabuhan (Kanpel) Batam melaporkan adanya tabrakan kapal tanker sehingga dapat diperkirakan asalnya dari mana tumpahan minya itu berasal. 

"Itupun kita harus mengambil sampelnya, kemudian mencocokkan, akan tetapi kita tidak mendapat laporan dari kanpel," kata dia. 

Sebelumnya diberitakan sebuah kapal tugboat Gema 2 dan Gema 5 diduga membuang minyak di kawasan perairan Kabil, Kecamatan Nongsa, Batam, Kepulauan Riau.

(ret)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews