Kawasan Wisata Lagoi Kembali Ditumpahi Minyak Hitam, Iskindo Minta Pemerintah Bertindak

Kawasan Wisata Lagoi Kembali Ditumpahi Minyak Hitam, Iskindo Minta Pemerintah Bertindak

Petugas pantai kawasan wisata sedang membersihkan pantai dari limbah minyak. (foto: ary/batamnews)

BATAMNEWS.CO,ID, Bintan - Limbah minyak hitam (sludge oil) selama sepekan menyerang Kawasan Pariwisata Lagoi, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Sehingga kondisi lima pantai resort di kawasan tersebut kotor dan tercemar.

Mulai dari Pantai Club Med, Nirwana Gardens Resort, Ria Bintan, Banyan Tree dan Bintan Lagoon Resort. Akibatnya membuat petugas kebersihan pantai kualahan karena mereka harus mengeruk limbah itu ke drum-drum dari pagi, siang hingga petang.

"Setiap hari limbah menyerang seluruh pantai di lima resort. Jadi petugas masing-masing resort membersihkannya setiap waktu agar wisatawan tidak terganggu," ujar salah seorang pekerja resort di Lagoi, kemarin.

Ketua DPW Iskindo (Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia) Provinsi Kepri, Renal mengaku limbah minyak hitam telah menyerang Lagoi setiap hari selama sepekan. Bahkan kejadian ini sudah disampaikannya kepada pemerintah daerah.

"Kondisi ini harus segera ditangani dan dicarikan solusi, terutama mengenai pencegahan dan penegakan hukumnya," katanya.

Pemda sudah melaksanakan pertemuan dengan pemerintah pusat yaitu Kemenko Maritim dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Informasinya akan dibentuk tim khusus, namun sampai saat ini belum diketahui seperti apa perkembangannya.

Diharapkannya, pertemuan itu tidak hanya agenda pembahasan saja. Tetapi juga dibarengi dengan tindakan nyata di lapangan. Seperti pengawasan di perairan perbatasan antara Lagoi sampai perairan internasional.

"Pembahasannya sudah jadi kami inginkan ada actionnya. Contohnya pengawasannya lebih ditingkatkan seperti melakukan patroli gabungan di perairan," jelasnya.

Kemudian dilakukan tahap sepanjutnya yaitu menyelidiki sumber datangnya limbah minyak hitam itu. Setelah itu tindak tegas pihak yang membuang limbah tersebut. Sehingga ada efek jera bagi pelaku yang membuat pencemaran kawasan pariwisata unggulan kedua di Indonesia ini.

"Harus ada penegakam hukumnya, kalau tidak kasus ini akan terus berlanjut. Karena tidak ada efek jera yang dirasakan oleh pelaku pembuang limbah itu," sebutnya.

Kabid Pengendalian Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bintan, Hasyim membenarkan jika Pemkab Bintan telah membuat pertemuan dengan Pemprov Kepri dan Pemerintah Pusat. Hasilnya telah dibentuk tim penanggulangan tumpahan minyak.

"Tim dari tingkat provinsi sudah dibentuk dengan ketuanya gubernur. Lalu, akan dibentuk lagi tim tingkat kabupaten yang diketuai bupati," ucapnya. 

Diduga kuat, limbah itu sengaja dibuang oleh kapal-kapal yang lalu lalang di kawasan tersebut.

(ary)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews